Cuttin’ through the darkest night
In my two headlights
Trying to keep it clear
But I’m losing here to the twilight
There’s a dead end to my left
There’s a burning bush to my right
You aren’t in sight
You aren’t in sight
Do you want me, like I want you?
Or am I standing still, beneath the darkened sky?
Or am I standing still, with the scenery flying by?
Or am I standing still, out of the corner of my eye?
Was that you, passing me by?
Mothers on the stoop, boys in the souped - up coupes
On this hot summer night
Between fight and flight is the blind man’s sight
And the choice that’s right
I roll the window down
Feel like I’m gonna drown in this strange town
Feel broken down, I feel broken down
Do you need me, like I need you?
Or am I standing still, beneath the darkened sky?
Or am I standing still, with the scenery flying by?
Or am I standing still, out of the corner of my eye?
Was that you passing me by?
Sweet sorrow is the call tomorrow
Sweet sorrow is the call tomorrow
Do you love me, like I love you?
Or am I standing still, beneath the darkened sky?
Or am I standing still, with the scenery flying by?
Or am I standing still, out of the corner of my eye?
Was that you passing me by?
Are you passing me by? (Passing me by)
Do you want me? (Passing me by)
Do you need me, like I need you too?
And do you want me, like I want you?
Are you passing me by?
Taman Babylonia dan Persembahan Cinta I have gazed on the walls of impregnable Babylon,
along which chariots may race,
and on the Zeus by the banks of Alphaeus.
I have seen the HangingGardens and the Colossos of Helios,
the great man-made mountains of the lofty pyramids,
and the gigantic tomb of Maussollos.
(Antipator of Sidon-penyair besar Yunani, tahun 2 SM)
Seperti apa taman bergantung Babylonia?Bayangkan sebuah dataran tinggi bertingkat-tingkat setinggi seratus meter. Masing-masing tingkat ditumbuhi ratusan pohon palam, anggur, sycamore, zaitun, apel, akasia, almond, peach dan lili air. Ketika angin bertiup, wangi anggur, zaitun dan peach menelusup ke penciuman, menerbitkan selera. Manis rasa buah dibawa angin sampai ke lidah. Seperti yang dilukiskan puisi tradisional Babylonia: ”seseorang bisa minum sari buah di taman ini, hanya dengan membaui aroma pohonnya saja.”
Ketika angin berhembus, daun-daun palem berguguran dibawa angin mengambang ke kolam-kolam lili air, dan ke kotaBabylon di bawahnya. Seluruh wilayah kota terbesar pertama di masa kuno ini (penduduknya diperkirakan 200.000 jiwa) terlihat sangat jelas dari puncak taman. Meski berada di dataran tinggi namun seluruh tanaman disirami air setiap hari. Sistem pengairan taman ini sangat menakjubkan (lihat Rahasia Air yang Memanjat). Tak salah kiranya jika Philon, filsuf Yunani yang gemar berkelana mencatatnya sebagai satu dari tujuh keajaiban kuno dunia. Taman ini sangat memikat hati.
Persembahan Cinta
Layaknya Taj Mahal di India yang dibangun Shah Jahan untuk permaisuri terkasihnya Mumtaz Mahal, taman bergantung Babylonia pun merupakan sebuah persembahan cinta. Taman ini dibangun Nebukadnezar II yang memerintah dari tahun 605-562 SM., diperuntukkan bagi Amytis, permaisuri tercintanya yang berasal dari kerajaan Media. Kerajaan Media berlokasi di pegunungan Persia (Iran). Amytis besar diantara hijaunya pegunungan serta sejuknya semilir angin. Kondisi kerajaannya berbanding terbalik dengan Babylonia. Babylonia merupakan wilayah datar, kering dan panas. Hal ini membuat Amytis selalu terkenang akan hijaunya hutan Media. Ia rindu kembali ke kampung halamannya.
Untuk mengobati kerinduan istrinya raja Nebukadnezar memerintahkan untuk membangun sebuah taman rindang di dataran tinggi. Taman itu dibangun di timur sungai Efrat, sekitar 50 km selatan Baghdad, Iraq. Menurut sejarawan Yunani Diodorus Siculus, lebar taman ini 400 kaki, panjangnya 400 kaki dan tingginya sekitar 80 kaki. Taman ini berdiri di atas ‘alas’ yang terbuat dari batu bata yang ditutup aspal dan keramik. Berfungsi untuk mencegah masuknya rembesan air ke tanah yang berkemungkinan besar akan mengkorosi fondasi taman. Sejarawan lainnya, Herodotus mengungkapkan bahwa taman ini terletak di dalam dinding istana yang berlapis emas yang panjangnya mencapai 56 mil. Jalan taman ini sangat lebar hingga memungkinkan bagi kereta yang ditarik empat ekor kuda untuk berputar balik. Di sini juga berdiri kuil-kuil pemujaan yang berisi patung dewa dari emas. Taman ini dibuat bertingkat, lebih tinggi dari bangunan lain di kota Babylon, menimbulkan ilusi ‘tergantung di udara’. Kesan ini makin jelas bila taman dilihat dari balik rumah-rumah penduduk. Semua tanaman akan terlihat menggantung di atas atap perumahan. Inilah sebabnya kenapa taman itu dinamakan taman bergantung.
Judul : The Secret Life of Bees (Kehidupan Rahasia Lebah) Penulis : Sue Monk Kidd
Penerbit : Republika
Tahun : 2006 Tebal : 448 hlm Ukuran : 13x19 Cm Harga : Rp 47,500
2.ISI RESENSI
ðPenyajian Isi Buku
Tidak ada buku yang dapat menggambarkan luka akibat diskriminasi warna kulit senatural buku ini, mungkin hanya The Secret Life Of Bees lah yang dapat menggambarkan begitu natural dan dalam tentang luka akibat praktek diskriminasi yang terjadi di Amerika tahun 60-an.
ðSinopsis
Mengambil setting di daerah South Carolina pada tahun 1964, The Secret Life of Bees bercerita tentang Lily Owens, yang seluruh hidupnya terbentuk oleh kenangan buram saat ibunya terbunuh pada suatu siang.Lily Owens melalui pencarian panjang untuk menemukan sosok seseorang Ibu yang selalu dihalangi oleh ayahnya T. Ray. Sosok ibu yang sempurna telah hancur ketika T. Ray memberitahukan kenyataan dibalik kematian Ibunya. Kenyataan yang sangat menghancurkan hati gadis berumur 14 tahun ini
Lily yang putus asa ini akhirnya melarikan diri dengan pembantunya yang berkulit hitam dan berkemauan teguh, Rosaleen. Karena Rosaleen menghina tiga pria paling rasis di kota, dia dihakimi orang-orang kulit putih dengan membuat Rosaleen babak belur dan sempat ditahan di kantor polisi.Setelah berhasil melarikan diri bersama Lily mereka kabur ke Tiburon, South Carolina—sebuah kota yang menyimpan rahasia masa lalu ibunya. Dalam pelarian ini, bukan hanya pelarian mencari tempat berlindung dari kejaran polisi tetapi juga awal dari pencarian Lily akan sosok Ibunya. Dituntun oleh peninggalan Ibunya, Lily menemukan 3 orang perempuan yang mempunyai hubungan masa lalu dengan ibunya, yaitu August, July, dan May. August merupakan tipe ibu sejati, dan ternyata ia dulunya pengasuh ibu Lily, Deborah. August sangat baik hati dan ialah yang mau menerima Lily tinggal dirumahnya. Sedangakan July, sejak bertemu Lily, tidak suka dengan Lily karena ia sangat mirip dengan ibunya, dan July sendiri mempunyai kenangan yang buruk dengan Deborah, ibu Lily. Tetapi, setelah kematian May, July akhirnya mau menerima Lily dan dia meminta maaf atas kelakuannya terhadap Lily.Dan May, merupakan gadis manis yang pandai memasak, namun ia mempunyai gangguan jiwa disebabkan trauma saudara kembarnya yang bunuh diri, April. May sehari-harinya seperti orang normal, tapi jika ia melihat berita pembunuhan, perampokan, pemerkosaan atau kecelakaan, ia akan mulai menangis dan mencakari dirinya sendiri,dan yang paling parah ketika ia mendengar pekerjanya—yang ia anggap adik sendiri —, ditangkap polisi. May bunuh diri di sungai dengan meletakkan batu di dadanya. Di saat itulah Lily menyadari tentang sebuah penderitaan, cinta, dan kasih sayang bukan hanya diungkapkan melalui kata, tetapi dengan hati.
Dia menyadari di peternakan lebah inilah Lily menemukan hati perempuan-perempuan yang menumbuhkan hubungan baru Ibu dan anak yang selalu diimpikan oleh Lily Owens. Lily diajak memasuki sebuah dunia lebah dan madu yang memikat, beternak madu, memahami hati orang lain dan BlackMadonna.
ðGaya Bahasa
Walaupun novel ini termasuk fiksi-religi namun bahasa yang digunakan penulis lugas dan kata-katanya tidak berbelit-belit.
ðHal yang Menarik dari Novel Ini
Yang menarik adalah cerita dan penulisan yang unik karena setiap bab-nya diawali dengan quote-quote tentang Lebah dan dunianya, Namun mengandung nilai filosofi yang tinggi.Sebuah Novel yang sangat menyentuh hati, bahkan anda bisa merasakan setiap emosi karakternya, hingga tak jarang membuat pembaca berderai air mata.
ðArah dan Sasaran Pemilihan Buku
Sebagai novel yang menghadirkan penuh kasih sayang dalam persaudaraan dan cinta novel ini sangat cocok dinikmati para remaja dan orang dewasa. Tetapi bila untuk anak-anak sebaiknya dibimbing orang tua, karena terdapat istilah yang mungkin belum diketahui anak-anak.
ðTujuan Pengarang Buku dan Tujuan Resentator
-Tujuan Pengarang
Sue Monk Kidd menciptakan novel ini karena terilhami oleh daerah South Carolina, pada masa praktek diskriminasi yang terjadi di Amerika tahun 60-an. Banyak orang kulit hitam yang dirampas hak-haknya dan membawa luka hati yang sangat dalam bagi ras kulit hitam di Amerika.
-Tujuan Resentator
Agar pembaca lebih memahami hubungan antar sesama manusia. Dan belajar bertoleransi terhadap sesama.
3.PENUTUP
ðKeunggulan Buku
-Penokohan kuat pada setiap karakternya
-Maknanya yang sangat mendalam, sehingga mampu menyentuh hati dan membuat pembaca ikut bisa merasakan setiap emosi, seakan-akan pembaca ikut menyaksikan sendiri kejadian-kejadian di dalam novel.
-Bahasanya tidak bertele-tele. Sebagai novel terjemahan, hasil penerjemahan novel ini ke dalam bahasa Indonesia patut diacungi jempol karena mampu mempertahankan pemilihan kata-kata yang tepat
ðKekurangan Buku
-Bagian akhir cerita yang terkesan sedikit ‘menggantung’ membuat pembaca kurang puas.
-Terkadang menggunakan perumpamaan-perumpamaan orang Amerika, sehingga sulit dipahami bagi Orang Indonesia, meskipun terkadang perumpaman itu memiliki arti yang lucu.
ðKesalahan Penulisan / Kesalahan Cetak
-Sejauh pengamatan saya tidak ada kesalahan tulis, atau kesalahan catak. Penerjemah sangat berhati hati,dan begitu pula bagian percetakan.
4.KESIMPULAN
ðHarapan dan Saran Resentator
Dengan membaca buku ini diharapkan kita semua tahu bahwa di balik negara adidaya itu dulunya merupakan negara yang mempunyai masa kelam juga. Saran saya sebaiknya membaca buku ini, karena dengan membaca buku ini kita bisa lebih sadar, bahwa kita semua adalah satu, walau berbeda warna, bahasa, dan adatnya. Dan agar kita dapat bangkit dari keterpurukan bangsa ini, buktinya Amerika yang masa lalunya kelam, sekarang menjadi negara adidaya, jika Amerika bisa bangkit, mengapa kita tidak???
Sejak pertama jumpa... *ceile* saya langsung jatuh cinata ma cowo satu in.. ^.^v
Tampangnya imut banget... kayaaaa ...*jerit-jerit gaje*
Langsung deh.. googling nyari biodatanya.. and.. this is it..!!! >.<
Nama : Aragorn
Nama lain : Strider, Elessar (Elfstone), Estel (harapan), Envinyatar
(pembaru), Telcontar, Wingfoot, Longshanks, (sang)
Dunadan, Thorongil, penerus Isildur
Gelar : Pemimpin raja Dunedain, Raja Kerajaan Bersatu Kembali
Gondor dan Arnor, Penguasa Tanah Barat, Raja Barat,
Penguasa Pohon Putih.
Ras : Manusia
Kultur : Dunedain, Gondor, Dinasti Isildur
TTL : 1 Maret, T.A. 2931
Tanggal mati : F.A. 120
Umur : 210 tahun
Dalam Third Age, anak dari Arathorn II dan istrinya Gilraen.
Bertemu dengan Gandalf the Grey pada 2956
Ketika Sauron dikalahkan pada 3019, Aragorn menjadi king Elessar (Elfstone) nama yang diberikan oleh Galadriel (Edhelharn).
Memerintah Reunited Kingdom dari Gondor dan Argon sampai tahun 120 Fourth Age.
Setelah memerintah selama 120 tahun, ia digantikan oleh anaknya Eldarion