26/08/10

Anri Okamoto



            Pertama liat dia waktu di PVnya Yui yang Summer Song, barengan sama Hayashi Kento. Langsung deh, nyari dorama-dorama sama movie-movienya.. :D. Walaupun usianya masih muda, dia sudah hebat banget actingnya(menurut saya). Meskipun dia agak centil.. *digampar Anri*. Tapi pembawaannya yang lemah lembut membuat saya kagum. (ceile...)

Name               : Anri Okamoto
Date of Birth     : July 1, 1994
Birthplace         : Tokyo, Japan
Star sign           : Cancer
Height              : 165 cm (waah.. kalah tinggi saya.. T^T)
Blood Type      : A (yeyyy.. golongan darahnya sama.. :D) *nggak nanya*
Profession        : Model and Actress
Family              : Younger Brother
Agency : Stardust
Hobby              : Volley Ball, Dance, go to science museums, collect food samples, ride extreme rides, and collect special Hello Kitty straps.

Trivia                : Anri sudah di-scout masuk dunia entertainment sejak dia kelas 3 SD

TV Shows        :
  • Garo (2005)
  • 1 Litre of Tears SP  (2004)
  • Koisuru Nichiyobi 3rd Series (2007; episode 25 "Sanshimai")
  • Sexy Voice and Robo (2007)
  • Around 40 ep.11 (2008)
  • Tokyo Shojo (2008)
  • Pocky 4 Sisters (2008)
  • Shōkōjo Seira (2009)
  • NEXT (2009)
Movies :
  • Tameiki no Riyuu (2005)
  • Smile: Seiya no Kiseki (2007)
  • Sunadokei (2008)
  • Yatterman (2009)
PV                   :
         Yui "Laugh Away" (2008)
         Yui "Laugh away ~ YUI Acoustic version ~ " (2008)
         Yui "Summer Song" (2008)
         Yui "Gloria" (2010)


piku-piku :
Read More

DETECTIVE CONAN LIVE ACTION 1 (part 7)

Sementara itu, ditempat Ran dan Sonoko disembunyikan :
            Ran berusaha untuk melepaskan tali yang mengikatnya, dia menggerak-gerakkan tubuhnya agar talinya bisa terlepas. Setelah beberapa saat, akhirnya tali itu bisa dilepaskannya. Kemudian dia bergegas membangunkan Sonoko.
"Sonoko.. bangun Sonoko" kata Ran sambil mengguncang-guncangkan tubuh Sonoko.
"Ran..." kata Sonoko yang hampir menangis bisa bertemu dengan Ran.
"Ayo kita lari dari sini" kata Ran
            Mereka berdua bergegas mencari jalan keluar, namun mereka tak bisa menemukannya. Hanya ada 1 jendela yang ada di langit-langit.
"Apa yang terjadi pada kita?" tanya Sonoko
"Jangan khawatir, Shinichi pasti akan menemukan kita" kata Ran
"Kalian berdua selalu bersama-sama, kau dan Shinichi-kun. Kalian berdua selalu bertengkar, tapi.. kau tetap percaya padanya walau dalam situasi seperti ini? Itu sungguh indah" kata Sonoko
"KYAAA" Sonoko tiba-tiba berteriak, ternyata ada bom di dalam tempat itu. Tinggal sekitar 4 jam lagi, dan bom itu akan meledak.
"Itu.. bom kan?" tanya Sonoko. Ran hanya mengangguk
"Apakah kita akan mati disini?" tanya Sonoko lagi. Ran mencoba memegang bom itu
"Ran.. itu bahaya" teriak Sonoko
"Aku tidak tahu bagaimana bom ini akan bekerja, tapi kurasa kita masih punya waktu" kata Ran.
Sonoko terduduk lunglai dilantai "Aku berharap, aku bisa jatuh cinta sekali saja sebelum aku mati"
"Jangan bicara seperti itu. Kau masih bisa jatuh cinta berkali-kali semaumu setelah hari ini. Kau tidak boleh menyerah" kata Ran
"Tapi apa yang bisa kita lakukan?"


Ran melihat-lihat lagi di sekeliling ruangan. Dia menemukan pintu kecil yang sudah ditutupi kayu-kayu. Ran bersiap-siap untuk menendang kayu-kayu tersebut. Dia terus menerus menendangi kayu-kayu itu, hingga kakinya terluka.
"Berhenti Ran. Jika kau terus melakukannya, kakimu akan bertambah sakit" kata Sonoko
            Ran menggeleng-gelengakan kepala "jika kita tidak menggunakan waktu yang tersisa. Untuk apa aku selama ini berlatih karate??"
"Rann" kata Sonoko was-was
"Jika itu adalah Shinichi, dia tidak akan menyerah sampai akhir. Dia tidak akan menyerah" kata Ran sambil terus menendang-nendang pintu, dia hampir menangis
"Ran.. berhenti"


Tapi Ran tak mau berhenti. Setiap kali terjatuh, dia bangkit, dan terus-menerus menendangi pintu, meski kakinya sudah banyak luka. Akhirnya dia bisa mematahkan kayu-kayu di pintu itu, meski lubangnya tidak cukup besar. Namun karena kelelahan Ran terjatuh di lantai, kakinya terluka parah.
"Rannnn" teriak Sonoko
"Kurasa, aku mematahkan tulangku" kata Ran sambil tersenyum
"Kaurasa?? Jangan mengatakan hal itu dengan raut wajah seperti itu" kata sonoko khawatir.
"Sonoko.. segeralah keluar, cepat"


  Sonoko memapah Ran, mendekati lubang yang tadi dibuat Ran. Tapi, betapa terkejutnya Ran. Ternyata yang selama ini dia kira sebuah pintu kecil, adalah jendela yang berada di lantai 2 gudang.
"Kita tidak bisa" kata Ran putus asa
"Mengapa?" tanya Sonoko. Setelah melihat keluar, akhirnya Sonoko juga mengetahui hal itu.
"Apa yang harus kita lakukan?" tanya Sonoko
"Dengan kaki yang seperti ini, aku tidak bisa melompat keluar. Sonoko, larilah dan katakan pada Shinichi kalau aku berada disini" kata Ran
"Aku tidak bisa, aku tidak bisa turun Ran. Dan aku tidak bisa meninggalkanmu sendirian disini Ran" kata Sonoko
"Jika kita berdua tetap disini, kita berdua akan mati" kata Ran
            Sekali lagi Ran mencari-cari sesuatu di sekeliling ruangan. Dia teringat tali yang tadi digunakan untuk mengikatnya dan Sonoko. Kemudian, dengan tali itu, Sonoko menuruni gudang. Sedangkan Ran, memengang tali itu dari dalam.
            Akhirnya Sonoko berhasil turun.
"Ran, aku janji kan membawa Shinichi kesini. Jadi tunggulah aku" teriak Sonoko begitu dia sampai di bawah
            Sonoko segera berlari menuju jalan raya. Sementara tubuh Ran semakin lemah.
"Sekarang, paling tidak Sonoko bisa selamat" kata Ran (Setelah itu dia pingsan).


   Sementara itu, Sonoko yang telah keluar dari gudang tersebut tidak memelankan larinya. Dia ingin segera menemukan Shinichi. Tapi di tikungan jalan, Sonoko mendadak berhenti karena kidnapper tiba-tiba muncul di balik tikungan. Kidnapper memukul perut Sonoko, membuat Sonoko terjatuh dan pingsan.

            Di lain tempat, para polisi menyelidiki terbunuhnya Azuma. Kogoro mendesak Chief Tamagawa untuk segera menemukan tempat Ran disembunyikan.


Shinichi sendiri sedang berada di kapal (kapalnya Sonoko) dan menelpon inspektur Megure.
"Inspektur Megure, aku ingin kau memeriksa suatu hal untukku" kata Shinichi. Dia kembali menyelidiki kapal tersebut
"ini adalah ruangan yang paling aneh" kata Shinichi begitu dia sampai di sebuah ruangan (semacam gudang). Dia memasuki ruangan itu, Shinichi mendekati sebuah kotak besar. Ketika kotak itu dibuka, dia menemukan serpihan kaca di dalamnya.
"Seperti yang aku kira, sekarang trik dibalik penculikan Sonoko sudah terpecahkan. Tidak ada kesalahan, pelakunya adalah orang itu. Tapi, bagaimana dia menculik Ran?" kata Shinichi dalam hati. Kemudian dia mengingat-ingat apa yang dikatakan Kogoro tadi siang, polisi menemukan noda merah yang aneh di dekat pintu.
"Tinta di pegangan pintu?" Lalu Shinichi menirukan cara seseorang yang membuka pintu. Ketika dia melihat telapak tangannya, dia terkejut, ternyata tinta merah di pintu itu berasal dari tangannya.
"Mengapa ini ada di tanganku?" tiba-tiba Shinichi teringat perkataan Ran.
'"Sonoko adalah teman baikku, jika aku ada dalam situasi yang seperti itu (seperti Sonoko), aku yakin Sonoko tidak akan hanya duduk dan menunggu". Shinichi juga teringat saat Ran memegang tangannya di aula.
Shinichi tersentak "Pasti... itulah caranya, itu akan menjelaskan semuanya"
            Tiba-tiba, HP Shinichi berbunyi, ternyata itu dari inspektur Megure. Inspektur Megure telah mendapatkan info mengenai yang tadi ditanyakan Shinichi. Shinichi menyeringai mendengar penjelasan dari Inspektur Megure, pertanda dugaannya selama ini benar. Kini Shinichi tinggal mencari tempat disembunyikannya Ran dan Sonoko, Sebelum tengah malam.

==To be Continue==
Read More

17/08/10

DETECTIVE CONAN LIVE ACTION 1 (part 6)

Minna-san.. Hontou ni gomenasai.. >.<
Maaf baru bisa posting sekarang. Abisnya, sinopsis yang kemarin sepi banget.. nggak ada yang comment, kirain udah nggak ada yang baca.. jadi saya males updatenya.. hehe.. *PLAAKK*. Hontou ni gomenasai... T.T. Lagipula 2 minggu ini saya sakit dan cuma bisa berbaring di tempat tidur.. *lebay*. Hohoho.. anyway...
Makasih buat yang masih mau nungguin postingan saya..
Buat Fee : makasih udah mau sabar, buat Dayat : iya ini saya update'in deh.. Dan buat yang lain-lain... Arigatou.. Tanpa dukungan + "desakkan" (:p) dari kalian saya pasti udah males update..hehehe ^^ (Oh.. I'm so talkactive.. :p). Yaudah deh.. langsung aja ya..
Check This Out..!!! ^.^


"Tinggal 12 jam lagi" kata Shinichi
Sementara itu, Kogoro berdiri mematung di dalam aula. Dia tampak sedang serius berpikir. Dengan berat hati, Shinichi menghampirinya.
"Paman" kata Shinichi sambil mendekat pada Kogoro
"Maaf soal yang tadi. Karena telah memukulmu dengan keras" kata Kogoro (seumur-umur baru dengar Kogoro minta maaf pada Shinichi.. :P)
"Tidak apa-apa..Aku perlu berterimakasih pada paman. Karena aku tak bisa memukul diriku dengan sekeras itu"
"Tapi, apa yang sebenarnya terjadi? Dia (kidnapper) bisa membuat seseorang menghilang dengan begitu mudah. Apakah pelakunya itu orang gila?" tanya Kogoro
"Dia hanya manusia biasa dengan kegelapan yang begitu dalam di hatinya. Aku tadi mendapat panggilan darinya, dia berkata padaku bahwa dia memasang bom ditempat Ran disembunyikan. Batas waktunya adalah... tengah malam nanti" kata Shinichi
"Apa?"
"Kita harus bisa menemukannya, tak peduli apapun yang terjadi!!" kata Shinichi


"Tapi.... kita tidak tahu bagaimana dia bisa hilang, dan kita juga tidak tahu siapa pelakunya. Bagaimana kita bisa menemukan Ran?. Kita juga tidak punya titik terang, Sesuatu yang hanya ditemukan polisi adalah sebuah tinta merah aneh di pegangan pintu." kata Kogoro
"Tinta Merah ? Setelah lampu nyala kembali, aku segera berlari ke pintu itu untuk menemukan Ran. Aku tidak ingat ada tinta merah di pegangan pintu itu" Kata Shinichi
"Berarti itu (tinta merah) ada disana setelah kau pergi meninggalkan ruangan ini. Mungkin saja dari tangan siswa lain. Berarti itu tidak bisa dijadikan titik terang. Kupikir, Kita telah membagi penjagaan yang ketat di delapan bagian gedung ini" kata Kogoro.
"Tidak.... Ada petunjuknya.." kata Shinichi sambil berpikir
"Apa itu?" tanya Kogoro
"Ingat? Apa yang dikatakan Minamida-san dan Mai-san?, salah satu dari mereka mengatakan tidak benar"
"Apa? Matilah jika kau harus mengingat kata-kata itu!!!" bentak Kogoro

            Shinichi memejamkan mata dan diam sejenak, dan mencoba mengingat kata-kata yang diucapkan Minamida-san dan Nishida (Mai)-sensei.

Flashback:
"Seorang siswa hilang?" tanya Nishida
"Aku dengar dari mereka ada yang hilang, padahal itu ruangan tertutup kan?" tanya Minamida
"Lalu bagaimana dia bisa diambil?"
"Apakah polisi............"
End of Flashback

"Sial... apa itu!!! Apa yang terasa janggal dari perkataan mereka?" Shinichi mengeluh pada dirinya sendiri
"Aku tahu.. pelakunya tidak mungkin Mai-san" kata Kogoro
"Mengapa kau berkesimpulan seperti itu?" tanya Shinichi
"Dia selalu bersamaku dalam kurun waktu penculikan Ran"
"Selalu? Apa kamu yakin?" tanya Shinichi
"Salah satu yang mencurigakan adalah kapten kapal yang bernama Azuma dan pria yang bernama Minamida"
"Alasannya?" tanya Shinichi (a.n. : Shinichi banyak nanya nih.. :p)
"Minamida pergi ke suatu tempat tepat sebelum lampu mati untuk melakukan panggilan. Kapten Azuma malah belum kembali sejak dia pergi ke toilet" kata Kogoro
            Shinichi tertegun mendengar hal itu.
"Itu dia!!! Pelakunya adalah Azuma. Pasti dia juga yang telah menculik Sonoko" kata Kogoro dengan yakin
"Tapi... Azuma selalu memegang stir saat di kapal" kata Shinichi yang masih ragu-ragu mendengar analisis Kogoro.
"Bwohahahahaahaaa.. kau masih muda. Aku beritahu.. auto-pilot. Membiarkan kapal mengemudi dengan sendirinya. Menciptakan alibi untuk dirinya sendiri, Azuma pergi untuk menculik Sonoko" kata Kogoro panajng-lebar.
"Lalu.. bagaimana dia bisa menculik Ran?" tanya Shinichi
"Semua yang harus kau lakukan hanyalah menangkap pria itu, dan kita akan tahu. Kita tidak punya waktu. Ayo!!" kata Kogoro sambil berlari.


Kogoro dan Shinichi pergi ke apartemen Azuma. Kogoro bertingkah bagai mata-mata. Kogoro membuka pintu apartemen Azuma yang tidak terkunci.
"Ayo kita masuk" kata Kogoro pada Shinichi.

           Melihat pintu yang tidak terkunci, Kogoro dan Shinichi segera berlari ke dalam kamar. Mereka sangat terkejut ketika melihat Azuma telah tewas gantung diri. (hii.. seremm).
"Apakah dia..." bisik Kogoro

             Kogoro berlari menuju meja kecil di dekat Azuma gantung diri. Disana ia menemukan secarik kertas bertuliskan "I am Kidnaper".
"Aku tahu itu.. aku tahu dia pelakunya.. sial..!!! Jika dia mati kita tidak bisa menemukan tempat dimana dia menyembunyikan Ran " kata Kogoro dengan nada penuh penyesalan
            Sementara itu, Shinichi malah sibuk mengamati kondisi mayat dan kertas yang bertuliskan "I am Kidnaper" tanpa menghiraukan perkataan Kogoro. Di balik kertas itu, Shinichi menemukan tanda panah kecil.
"Hey... untuk apa kau duduk di situ saja? Bantu aku!!" bentak Kogoro yang sibuk bongkar-bongkar lemari Azuma.
"Aku heran.. apa arti tanda panah di kertas ini? Ini sedikit gelap, tapi sepertinya ini terlihat ditulis dari darah" kata Shinichi, Kogoro segera menghampiri Shinichi untuk melihat tanda panah tersebut. Ternyata darah itu, berasal dari jari telunjuk kapten Azuma. Melihat hal itu, Shinichi menyeringai, pertanda dia sudah menemukan titik terang dalam kasus itu.
"Paman.. dia bukan pelakunya" kata Shinichi
"Apa?"
"Dia dibunuh oleh pelaku yang sebenarnya"

===To Be Continue===


Read More

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...