こんにちは みんあーさん。。。!!!お ひさしぶり
です ね?お 元気 ですか?^0^
[Konnichiwa
minna-san...!!! O hisashiburi desune? O genki desuka?]
Oh iya, mumpung suasananya masih lebaran (masih
bulan syawal kan ini?), saya mau ngucapin Minal aidzin wal faidzin, mohon maaf
lahir dan batin ya minna-san m(_ _)m *ojigi*. Sebagai pemilik blog yang nggak
pernah update teratur sejak tahun 2011 lalu, salahkan kuliah, saya pasti
banyak salah kepada para readers semua (kalau blog saya masih ada yang baca).
Maaf sudah begitu mem-PHP kalian karena sekarang saya jarang sekali mengisi
blog dengan hal-hal yang berbaru jejepangan, kekoreaan, atau kemandarinan(?)
*bahasa apa sih ini-_-*.
Kalau boleh curhat nih, sebenarnya sejak 2011 banyak
sekali draft-draft yang saya buat agar bisa saya posting di blog, banyak bahan
mentah atau news-news yang pengen saya share di blog. Tapi karena ada berbagai
macam hal yang membuat saya malas tidak bisa sering-sering membuka blog
ini. Jadi akhirnya draft-draft itu nganggur, news yang mau saya share juga
sudah terlanjur basi. Saya benar-benar bingung, apa yang ingin saya posting
ya?-_-a
Untuk pemanasan ini (semoga seterusnya saya rajin
posting lagi, Amiiin), saya ingin membahas 3 film korea favorit saya. Kenapa 3?
Karena saya belum begitu banyak melihat film-film korea, hahahaha (Ingat..!!
saya membahas FILM KOREA, bukan DRAMA KOREA, kalau melihat drama korea sih saya
lumayan bisa nyebutin lebih dari 20 judul ~_~ *sombong*). Eh, chotto~ 20an
judul kan angka yang kecil ya? mengingat sampai sekarang masih banyak yang
demam korea._.
So, apa saja 3 film korea favorit saya? Apakah film
ini favorit kalian juga? Atau kalian punya rekomendasi film korea yang lebih
bagus buat saya? :) *bisa komen disini juga*. Okeee nggak usah lama-lama
basa-basinya, check this out:
1.
SUNNY
ini yang saya sebutin foto masa kecil mereka aja ya, yang dikiri itu. Foto dikanan ketika mereka sudah berusia 40an (posisi mereka sama).
-Su Ji (yang paling kiri menopangkan dagu), Bok Hee (yang berponi diatas Su Ji), Jang Mi (yang paling ndut, kaos ungu), Geum Ok (sebelah kanan Jang Mi-dari foto ini- yang berponi), Chun Hwa (yang megang rambut), Na Mi (kaoskuning, bawah), Jin Hee (kaos biru muda)-
-Su Ji (yang paling kiri menopangkan dagu), Bok Hee (yang berponi diatas Su Ji), Jang Mi (yang paling ndut, kaos ungu), Geum Ok (sebelah kanan Jang Mi-dari foto ini- yang berponi), Chun Hwa (yang megang rambut), Na Mi (kaoskuning, bawah), Jin Hee (kaos biru muda)-
Karena di foto sebelah kanan (di masa 40 tahun mereka) foto Suji yang 40 ke crop, dan saya cari foto semacam ini nggak ada (apa emang sengaja di crop ya?) jadi saya cari gambar lain yang menampilkan foto Su Ji di usia 40 tahunan:
(dari kiri atas ke kanan searah jarum jam)
-Chun Hwa dan Na Mi; Na Mi kecil dan Na Mi sekarang; Su Ji kecil dan Su Ji sekarang; Ha Chun Hwa kecil dan Ha Chun Hwa sekarang-
Ada
yang sudah pernah melihat film ini? Yang ngaku die-hard fansnya film korea
pasti sudah pernah dong^^. Film yang dirilis di tahun 2011 ini menceritakan
tentang persahabatan 7 orang anak yang bersekolah di All-girl High School, SMA Jinduk, tahun
1980an! Jadi ini alurnya campuran, flashback dan masa kini. Sumpah keren
banget! Sedikit spoiler ya (atau banyak deh kayaknya):
Film
ini dibuka dengan adegan yang sangat membosankan (menurut saya), karena sekitar
5 menit kalian akan disuguhi adegan ibu rumah tangga yang bersih bersih,
melihat promo iklan home shopping, lalu sarapan roti tawar. Membosankan sekali,
bukan? (a/n: Sejujurnya saya sempat tidak ingin melihat lanjutan film ini
karena adegan awalnya saja sudah sangat membosankan. Tapi ketika saya skip di
pertengahan, ada adegan mengharukan yang kemudian membuat saya semangat lagi
untuk melihat film ini secara runtut^w^v).
Ternyata
ibu tadi bernama Im Na Mi yang berumur 40 tahunan, Ia mempunyai keluarga yang
bahagia dan hidup yang mapan. Hanya saja saking damainya, ia merasa jika
kehidupannya bland.
Suatu
hari ia mengunjungi ibunya yang sakit, disana ibunya sempat menyinggung Na Mi
karena sekarang Na Mi sudah terlihat seperti wanita “Seoul” seutuhnya, begitu
anggun dan pembawaannya tenang, tidak seperti zaman sekolahnya dulu. Sang ibu
mengatakan jika Na Mi adalah “rajanya pembuat onar”, dan Na Mi hanya tersenyum
mendengar hal itu. Ketika
pulang, ia mendengar suara pasien yang berteriak-teriak di kamar VIP. Na Mi
mengintip ke dalam dan melihat dokter dan beberapa perawat memegangi pasien
itu, miris sekali melihat hal itu. Na Mi segera keluar ruangan, tetapi sebelum
dia berjalan menjauh, ia membaca papan nama pasien di depan kamar, dan nama
pasien itu adalah Ha Chun Hwa. Na Mi mengernyitkan keningnya, sepertinya nama
Ha Chun Hwa tidak asing di telinganya.
Keesokan
hari setelah mengunjungi ibunya, Na Mi kembali melewati kamar itu dan lagi-lagi
mengintipnya (nggak takut bintitan ibu ini-_-). Sepertinya tidak ada orang,
lalu Na Mi masuk dan mengucapkan salam “Halo? Apa ada orang disini?” semacam
itu. Saat itulah terdengar suara nyanyian ‘Bingeul-bingeul’ dari seseorang di
belakang pintu. Na Mi speechless melihat perempuan itu. “Kau sama sekali tak
berubah, Im Na Mi.” kata Ha Chun Hwa. Dan akhirnya Na Mi yakin, pasien bernama
Ha Chun Hwa ini adalah si Ha Chun Hwa sahabatnya dulu ketika SMA.
Singkat
cerita, setelah mereka bernostalgia di ruangan itu, Ha Chun Hwa memberi tahu
jika ia terkena penyakit Kanker dan kemungkinan besar hidupnya tinggal sekitar
dua bulan lagi. Tiba-tiba ponsel Na Mi berbunyi, dari percakapannya, sepertinya
suami Na Mi akan pergi melakukan perjalanan bisnis selama dua bulan. Jadi, Na
Mi tidak bisa berlama-lama disitu karena harus membantu suaminya packing
(menurut interpretasi saya). Ha Chun Hwa menyilahkannya untuk segera pulang. Na
Mi berjanji akan sering mengunjungi Ha Chun Hwa. Sebelum beranjak pergi, Na Mi
menanyakan apakah ada yang Chun Hwa butuhkan. Lalu Chun Hwa teringat sesuatu,
dia mengatakan “Aku kangen mereka”.
Na
Mi: “Siapa?”
Chun
Hwa: “Sunny. Aku ingin melihat mereka sebelum meninggal.”
Dari
sanalah petualangan Im Na Mi untuk menemukan teman-teman satu geng mereka di
SMA-nya dulu dimulai. Dari sini cerita mulai menarik, satu-persatu flashback
muncul dan kemudian menjadi sebuah rangkaian benang merah yang akan kalian
temukan secara mengejutkan di akhir cerita.
Saya
nggak mau cerita lebih banyak lagi *ini aja udah banyak, lol*, yang belum
nonton, saya sangat menyarankan untuk segera nonton film ini. Dijamin nggak
nyesel!.
Untuk
yang sudah lulus SMA, film ini akan membuat kalian mengingat
pahit-manis-asem-asinnya kehidupan SMA. Setelah melihat film ini dijamin kalian
pasti langsung kangen sahabat-sahabat kalian. Siapin tisu yang banyak ya, saya
udah nonton tiga kali lebih dan masih sering nangis~_~.
Untuk
yang masih SMA, saya anjurkan untuk melihat film ini agar kalian tidak pernah
menganggap jika sekolah itu tidak menyenangkan. Manfaatkan dengan baik
masa-masa sekolah kalian, buatlah kenangan indah, catatlah setiap kejadian
menarik, dan (berdasarkan apa yang saya lihat di film ini), kalian juga bisa
merekam diri kalian dan teman satu geng untuk membuat film dokumentasi (bukan
yang dibuat-buat/acting-actingan). Film dokumentasi yang semacam: apa cita-cita
kalian dan sahabat-sahabat kalian di masa mendatang?. Curahkan di dalam video
itu dan simpan. Lihat lagi sepuluh atau dua puluh tahun kedepan, mungkin nanti
kalian juga akan tercengang melihat diri kalian sewaktu SMA. Ide yang bagus,
kan?:)
Selain
story line-nya yang bagus, yang saya sukai dari film ini adalah cara sang sutradara
ketika membalikkan waktu dari masa sekarang ke flashback dan sebaliknya,
caranya smooth sekali. Jadi flashback itupun terlihat sangat mengalir, nggak
maksa. Last but not least, yang tidak kalah menarik adalah soundtrack film ini,
berisi lagu-lagu jadul yang membuat kita bisa kembali seolah-olah berada di
tahun 80an (padahal saya belum lahir-_-).
My
rate: 4.5 out of 5.
2.
WINDSTRUCK
-beda banget kan Jun Ji Hyun yang disini sama yang pas dia main di Man Who Come From the Stars-
-beda banget kan Jun Ji Hyun yang disini sama yang pas dia main di Man Who Come From the Stars-
Yeay, film favorit saya yang kedua adalah
Windstruck. Ini film jadul banget, tahun 2004 *10 tahun yang lalu dong* ketika
Jun Ji Hyun masih terbilang baru di dunia entertainment (pipinya masih agak
chubby, iyalah, namanya juga masih muda).
Sebenarnya pertama kali saya melihat film ini adalah
secara tidak sengaja. Beberapa tahun yang lalu (ketika saya masih SMA), saya
diajak mbahti ikut puasa sunah (lupa puasa apa). Ketika sahur, saya menyalakan
tv dan menggonta-ganti channel sebentar. Kemudian menemukan adegan film yang
epic banget. Di adegan itu, rambut Jun Ji Hyun tertiup angin, kamarnya penuh
dengan kincir angin kertas dan semua kincir angin itu berputar-putar, buku-buku
tulis beterbangan. Perasaan Jun Ji Hyun campur aduk. Waktu itu saya mengira
kalau itu film horor, tapi kok kelihatannya film itu malah kearah romantis ya?.
Saya penasaran, film macam apa ini
sebenarnya._.a, dan akhirnya ada lagi adegan lebih epic yang saya paling saya sukai di film
ini. Adegan kejar-kejaran dengan mobil, lalu Jun Ji Hyun turun dan menembaki
ban mobil itu, secara dramatis mobil itu terbalik kesamping, dan taraaah...
mobilnya meledak dengan Jun Ji Hyun yang berpose di depan kobaran api. Saya
yang pada dasarnya suka film action langsung jatuh cintrong melihat adegan
tadi, lol. Apalagi soundtrack untuk adegan kejar-kejaran tadi sangat pas
sekali, lagu rap-tapi-galau *apasih*. (Setelah saya googling, ternyata itu lagu
BK Love-nya MC Sniper, salah satu rapper korea. FYI, lagu ini sekarang menjadi
official song saya ketika lagi galau #ups).
Saat itu saya memutuskan untuk melihat film ini
sampai tamat (meskipun saya nggak tahu cerita awalnya seperti apa), tapi filmnya
bagus dan masih sangat membekas di ingatan saya.
Dan akhirnya saya bisa nonton film ini secara full
pada awal 2014 lalu, dikasih sama teman kuliah saya hehe. Dan waaaw, saya baru
menyadari jika Windstruck ini adalah kisah cinta antara seorang guru fisika
dengan polwan. Jadi karena kejadian konyol, mereka dipertemukan. Setelah
beberapa kali bertemu, mereka jatuh cinta dan berpacaran, tinggal bersama juga
akhirnya. Si polwan ini adalah seorang perempuan yang ambisius, tomboi dan
hiperaktif, nggak bisa diam pokoknya. Sementara si guru fisika ini adalah tipe
laki-laki kalem yang nggak neko-neko.
Suatu hari ketika si polwan sedang melakukan
pengejaran, tanpa sengaja pacarnya melihatnya dan merasa khawatir (yah wajar
saja dong cowok khawatir sama cewek yang sedang mengejar-ngejar penjahat).
Akhirnya guru fisika itu memutuskan untuk membuntuti mereka, dan baku tembak
terjadi. Si polwan hampir saja terkena tembakan, akhirnya berhasil diselamatkan
pacarnya, si guru fisika. Namun taruhannya besar, nyawa guru fisika itu tidak
terselamatkan. Si polwan merasa sangat terpukul dan ingin mati saja.
Berkali-kali dia ingin bunuh diri tapi selalu diselamatkan oleh “angin”.
In my opinion, film ini dibagi menjadi dua bagian.
Di bagian awal banyak sekali adegan konyol yang bikin ngakak. Ada-ada saja
tingkah mereka berdua. Tetapi setelah kematian guru fisika, adegan berubah
sedih dan mengharu biru hingga akhir film. Siapin tisu juga buat film ini. Yang
saya suka dari film ini adalah jalan ceritanya yang unik, soundtracknya, serta
rambut Jun Ji Hyun yang berkibar-kibar itu. Aaak saya pengen punya rambut kayak
dia #plaakkk.
My rate: 4 out of 5.
Kenapa saya suka film ini? Karena disini diceritakan
tentang gadis introvert aneh yang hobinya membaca cerita detektif (bahkan di
tengah-tengah jam pelajaran) dan tidur ketika jam istirahat. Jika berjalan ia
selalu menunduk melihat ke bawah. Dan dari itu tadi...... mirip banget sama saya! Ya
itu kebiasaan saya selama sekolah dulu, nggak introvert-introvert amat lah.
Saya masih punya teman, tapi memang sangat suka membaca novel/komik di
tengah-tengah jam pelajaran, selalu menunduk ketika berjalan, dan sering tidur
ketika jam istirahat. Gimana saya nggak merasakan de ja vu ketika melihat film
ini, lol=_= (meskipun saya sama sekali nggak cantik dan kurus untuk
dibanding-bandingkan dengan Kang Sora, pemeran utama film ini).
Karena cerita di awal filmnya yang sangat menjanjikan dan film
genre detektif juga merupakan film yang saya sukai, jadi saya putuskan untuk
menontonnya. Ternyata memang bagus, meskipun di film ini pemeran utamanya
laki-laki dan perempuan, nggak banyak adegan percintaan atau apa. Film ini
memang berfokus pada pemecahan kasus pembunuhan di sekolah. (Kebayang kalau
orang Indonesia bikin film kayak gini, pasti adegan-cinta-nggak-penting-nya
banyak diselipin daripada cerita utama #ups).
Endingnya juga tidak bisa ditebak, saya mengira oh
bener pelakunya ini, eh tapi masih ada lagi orang yang muncul=_=. Lumayan seru
juga sih filmnya, buat yang suka genre detektif mungkin bisa juga ditonton jika
anda sedang bosan :).
My rate: 3.5 out of 5.
Nah itulah ketiga film korea favorit saya (karena
saya masih belum banyak nonton film Korea). Jadi menurut kalian, apakah ketiga
film tadi juga bagus? Atau kalian punya rekomendasi film yang lebih bagus?
Silahkan di share, I would appreciate it^.^).
Eh ternyata ada satu film lagi yang bagus banget, Miracle in Cell no. 7. My rate 4.5 out of 5 :)
Eh ternyata ada satu film lagi yang bagus banget, Miracle in Cell no. 7. My rate 4.5 out of 5 :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih komentarnya.. :)
yang anonim tolong ditulis namanya di bagian bawah ya, supaya akrab manggilnya dan mudah bales komentarnya :)