Akhir-akhir ini… entah virus apa yang hinggap di otak saya. Saya lagi seneng-senengnya nonton J-dorama sama TW-drama nih. Dan ada 1 dorama yang saya rekomendasikan buat ditonton. Ceritanya bagus banget!! Banyak nilai moral yang bisa diambil dari dorama ini. Nggak ada ruginya deh… kalo liat dorama yang satu ini. Sebenarnya saya pengen sih bikin sinopsisnya per episode, Tapi.. karena CPU di kompi saya nggak bisa dimasukin DVD (karena CD drive). Yah… cukup saya tulis garis besarnya aja deh. Lagipula, saya sendiri juga sedang sibuk mau UNAS.. ToT (berharap ini semua segera berakhir dengan baik) ^^.
Dorama ini bertema olahraga senam lantai yang sangat feminim, namun bagaimana jika olahraga ini dilakukan oleh anak laki-laki?? Inilah keunikan drama yang diangkat oleh sutradaranya… (hehehe.. gomen nggak tau namanya).
Cerita diawali dengan adanya sekelompok murid berandalan di SMA Karasumon, mereka sering sekali membuat ulah di sekolah maupun di luar sekolah, mereka juga dikakuti murid-murid SMA lain. Ketua genk itu adalah Wataru Azuma(Yusuke Yamamoto). Para gurupun sering mengundurkan diri, karena tidak sanggup mengajar kelas yang ditempati genk tersebut.
Suatu hari ada guru baru bernama Yutaka Kashiwaki (Akira), dia senang sekali dengan tanaman dan sifatnya yang sangat sabar, membuat guru lain meremehkannya. Tapi dengan optimis dia berusaha menghadapi anak-anak tersebut. Selain kedatangan guru baru, SMA Karasumon juga kedatangan murid baru yang bernama Mari Satonaka (Azusa Okamoto). Mari sangat cantik, dan lemah lembut. Membuat Wataru jatuh cinta pada pandangan pertama. (Backsound : pandangan pertama awal aku berjumpa… *kemana pula nih obrolan*)
Karena sangat nakal dan malas, nilai Wataru jelek. Akhirnya dia dipanggil oleh Yutaka-sensei agar Wataru mau memperbaiki nilainya. Yutaka-sensei menawarkan syarat, yaitu Wataru harus mengikuti paling tidak 1 saja ekstrakurikuler di sekolahnya. Awalnya Wataru menolak. Namun akhirnya dia menyanggupi syarat tersebut, karena Yutaka-sensei akan melaporkan nilai-nilai jelek Wataru pada ibunya, jika ia tidak mau mengikuti salah satu ekstra kurikuler di sekolahnya (ternyata... sebandel-bandelnya Wataru, yang paling dia takuti di dunia adalah ibunya.. XD).
Para anak buah Wataru : Ryosuke Tsukimori (Shohei Miura), Keiji Nippori (Kento Kaku), dan Reiji Akabane (Tatsuya Isaka) mencarikan Wataru kegiatan ekstra kurikuler yang kira-kira cocok untuknya. Semua kegiatan ekskul sudah dicoba Wataru, seperti Kendo, Sepak Bola, Baseball, dll. Namun, hasilnya nihil (malah kebanyakan, Wataru menghancurkan property / melukai anggota klub-klub tersebut) *parah banget*. Hanya tinggal 1 ekskul yang belum dicoba Wataru, yaitu Klub senam lantai. Baru mendengar namanya saja Wataru sudah tidak mau, karena menurutnya senam lantai hanya untuk cewek-cewek / cowok banci. Di kelas Wataru, ada beberapa anak laki-laki yang mengikuti ekskul tersebut, yaitu : Yuta Takenaka (Koji Seto), Tetsuya Hino (Takahiro Nishijima), Taku Mizusawa (Tomo Yanagishita) dan Atsushi Kaneko (Soran Tamato), mereka sering sekali di bullying oleh Wataru. Jadi, mana mungkin Wataru mau bergabung dengan klub seperti itu.
Namun, Wataru segera menarik kata-katanya tadi begitu ia tahu bahwa ternyata Mari-chan ikut ekskul tersebut, di aula (tempat para murid berlatih senam lantai) Wataru melihat Mari-chan sedang berlatih. Tanpa disengaja, Wataru mendengar ucapan Mari-chan di aula tersebut. “Waah… Hino memang hebat” kata Mari-chan sambil memandang kagum Tetsuya Hino (Saat itu, Hino sedang melakukan salto dengan memutar-mutarkan…apa ya.. semacam lingkaran hulahop itu lho… *gomen nggak tau namanya*). Seketika itu pula, Wataru merubah pikirannya 180 derajat 99 persen.
“Aku ingin ikut klub ini” kata Wataru… Para anak buahnya hanya bisa bengong + bingung.
Wataru segera menghampiri Yuta (kapten tim senam lantai putra), tanpa basa-basi dia langsung berkata..
“Hei Kau… ajari aku agar bisa berputar-putar seperti dia” sambil menunjuk Hino. Yuta dkk sangat ketakutan, mereka hanya mengangguk-angguk.
“Baiklah… kalau begitu kita mulai latihannya besok sepulang sekolah” kata Yuta
Keesokan harinya….
Sepulang sekolah, Yuta dkk melatih Wataru di belakang aula. Sebagai permulaan, wataru harus bisa melenturkan tubuh. Tapi ternyata, tubuh Wataru sangat tidak lentur sehingga Yuta menekuk-nekuk tubuh Wataru. Wataru merasa sangat terhina, karena dipaksakan mencium lututnya dan Yuta menekuk-nekuk punggung Wataru.
“Hei.. kau harusnya mengajariku berputar-putar (salto maksudnya), bukannya menekuk-nekuk tubuhku seperti ini” geram Wataru
“Itu adalah dasarnya.. jika kau tidak bisa melenturkan tubuhmu. Kau tidak bisa melakukan salto seperti Hino” kata Yuta. Wataru hanya bisa pasrah mendengar jawaban Yuta (mau bagaimana lagi… Wataru memang tidak tahu menahu soal senam lantai).
Setelah berminggu-minggu latihan, Wataru bisa melakukan salto. Beberapa hari kemudian, akan diadakan pertandingan senam lantai. Yuta, Wataru, Mizusawa, Kaneko, dan Satoshi Tsuchiya *adik kelas Yuta* (Satoshi Tomiura) ingin mencoba mengikutinya, mereka semangat untuk ikut lomba tersebut tahun ini, karena anggotanya cukup. (Hino tidak ikut dalam kelompok, dia mengikuti lomba individu). Tapi ternyata, saingan mereka sangat berat, SMA lain mempunyai fasilitas khusus dan pelatih khusus untuk pesenam lantai putra, sedangkan SMA Karasumon tidak mempunyai fasilitas khusus, untuk berlatih saja mereka harus bergantian dengan pesenam putri, dan mereka tidak mempunyai pelatih. Tidak hanya itu yang membuat mereka minder, ejekan-ejekan dari sekolah lainpun juga membuat kuping Wataru Panas (hampir saja Wataru menghajar salah satu peserta dari SMA lain). Pada saat grup Yuta mulai melakukan gerakan senam, Wataru melakukan satu kesalahan, membuat anggota kelompok yang lain menjadi gusar, disusul oleh kesalahan-kesalahan lain. Akhirnya grup Yuta mendapat ejekan dari berbagai sekolah. Yuta, Wataru, dan yang lainnya sangat malu. Tapi disela-sela ejekan itu ibu Wataru, Natsuko Higashi (Nene Otsuka) memberikan tepuk tangan untuk Wataru dan teman-temanya ,karena walau bagaimanapun mereka telah berusaha. [Author Notes : mengharukan banget scene yang satu ini, airmata saya sampai mengalir deras, hampir bikin rumah kebanjiran *lebay* XP ]. Setelah itu, tepuk tangan disusul oleh para anak buah Wataru dan Mari-chan. Meskipun Wataru mendengar tepuk tangan yang tulus dari mereka, tapi tetap saja hal tersebut sangat memalukan bagi Wataru dan teman-temannya. Untuk pertama kalinya Wataru merasakan pahitnya kekalahan dan cemoohan (mengingat Wataru yang biasanya selalu menang jika berkelahi dengan teman-temannya)
Wataru, Yuta dkk mengambil hikmah dari pertandingan tersebut. Lama-kelamaan anggota klub senam lantai putra bertambah, Keiji dan Ryosuke ikut bergabung. Banyak intrik-intrik yang terjadi dalam episode-episode ini. Seperti Keiji yang tiba-tiba berhenti berlatih dan sering membolos, ternyata Keiji harus bekerja sambilan untuk membeli obat ayahnya yang sedang sakit. Dan Ryosuke yang ingin berduel sekali lagi dengan Wataru, karena Wataru sudah jarang bergaul dengan genknya, tapi akhirnya masalah tersebut bisa diselesaikan dan berakhir dengan damai (setelah bertengkar mereka makan omelette rice buatan ibu Wataru yang mengingatkan awal mula persahabatan Ryosuke dan Wataru).
Tak hanya itu, disini juga diceritakan tentang mantan teman Wataru, Ryuichiro Kiyama (Shunsuke Daito) yang sekarang satu kelas dengan Wataru, dia sangat membenci gangster karena hal itu mengingatkan pada kematian salah satu sahabat baiknya (termasuk sahabat Wataru juga). Melihat perpecahan dalam genk Wataru, Kiyama berniat diam-diam membantu Wataru. Kiyama berkelahi dengan Reiji Akabane,dan diselamatkan Wataru, tapi Wataru sendiri terkena pukulan yang cukup keras di kepalanya. Membuat Kiyama teringat dengan kejadian masa lalu. Di rumah sakit, Kiyama sangat ketakutan, dia takut Wataru mati (walaupun semenjak kejadian beberapa tahun yang lalu Kiyama tidak pernah lagi menyapa Wataru, namun mereka tetap berteman dengan cara mereka sendiri). And miracle happened, meskipun Wataru terkena pukulan Akabane yang cukup keras, Wataru tidak apa-apa. Dia dengan cepat sadar, Kiyama merasa sangat lega, sampai-sampai dia menangis [author notes : saya juga ikut nangis lhoh..*nggak nanya* hohoho ].
“Kau kira aku orang yang selemah itu ya” kata Wataru, dan mereka pun berteman baik seperti semula. Kiyama juga mulai mengikuti klub senam lantai, sementara Akabane harus masuk ke penjara.
Beberapa bulan kemudian, para anggota klub senam putra dan putri SMA Karasumon diundang untuk mengikuti latihan bersama dengan SMA-SMA lain. Mereka dengan senang hati menerima undangan tersebut. Tapi di tempat latihan, Kelompok Wataru tidak diperbolehkan mengikuti latihan reguler, mereka malah disuruh bersih-bersih oleh penyelenggara. Meskipun mereka tidak terima dan terus menggerutu, tanpa mereka sadari, pekerjaan mereka selama di camp latihan (membersihkan jendela, dll) malah menghasilkan gerakan dan hasil yang lebih baik daripada para siswa lain yang mengikuti latihan reguler. Sementara itu, Mizusawa merasa sangat tertekan dengan kedatangan Kiyama dalam klub senam tersebut, karena sebenarnya Mizusawa menyukai Kiyama dari dulu. Meskipun akhirnya Kiyama tahu dan (tentu saja menolak cinta Mizusawa... hello.. Kiyama kan masih normal) Mizusawa sangat malu karena rahasianya terbongkar. Para anggota klub memaafkan Mizusawa dan berusaha untuk memahami (dan menyembuhkan) Mizusawa (di episode ini.. Mizusawa sampai berniat pulang dari camp dan pindah sekolah karena rahasianya terbongkar). Dengan kejadian tersebut, persahabatan para anggota klub menjadi sangat erat, kecuali Hino. Dari dulu Hino penyendiri dan dia tidak suka berteman dengan siapapun, dia bertindak demikian karena dia tidak ingin perhatiannya terpecah dari senam lantai (ayahnya sangat mengintimidasi Hino secara psikis, karena kesuksesan kakak Hino yang juga merupakan pesenam lantai). Tapi perlahan-lahan Hino juga mulai membuka diri dan mulai bersahabat dengan para anggota senam yang lain.
Banyak sekali cerita mengharukan di Tumbling, seperti : penyakit Tsuchiya yang ia sembunyikan (pada akhirnya Suchiya menjadi manager tim karena sudah tidak bisa mengikuti latihan senam lantai yang membuat penyakitnya emakin bertambah parah) dan pertemuan Wataru dengan ayah kandungnya yang belum pernah Wataru temui semasa hidupnya. Pada saat itu, ayah Wataru menelpon ibu Wataru (hehehe) dan menyatakan ia ingin bertemu dengan Wataru sebelum meninggal, karena penyakit paru-paru yang dideritanya.
Awalnya, Wataru tidak ingin bertemu ayahnya, ia sangat membenci ayahnya karena telah tega meninggalkan ibunya sendirian menjadi tulang punggung keluarga untuk hidup. Tapi kemudian, ayah Wataru menjelaskan bahwa ada suatu hal yang membuat mereka berpisah, Wataru akhirnya bisa memahami alasan itu meskipun masih sedikit kesal dengan ayahnya. Ternyata ayah Wataru dulunya seorang atlit sepak bola, mereka berduapun lambat laun semakin akrab, membuat ibu Wataru terharu. Akhirnya Wataru bercerita pada ayahnya, bahwa beberapa hari lagi Wataru mengikuti lomba senam lantai, ayah Wataru sangat takjub dan bangga. Ia berjanji akan melihat putranya saat lomba, dalam hati Wataru merasa senang. Namun, ketika mendekati hari pertandingan, ada kabar mengejutkan. Ayah Wataru meninggal! Wataru sangat sedih, dalam kesedihan itu ibu dan teman-temannya terus mendukungnya. Akhirnya Wataru perlahan bangkit dan bersemangat lagi untuk mengikuti lomba bersama teman-temannya.
Haduh.. saya capek ngetik nih.... ToT (lebih lengkapnya nonton sendiri aja deh :D). Yaaa... banyak hikmah yang bisa kita ambil dari dorama ini. Banyak juga kejadian lain yang belum saya ceritakan disini. Makanya... saya sarankan untuk menonton di dorama online, beli dvdnya atau apalah... Pooknya saya recommended banget deh dengan drama yang satu ini. :) Nonton ya.....!!! oiya.. kalo nonton.. jangan lupa siapkan tisu yang banyak. Ok? :D
xoxo
DyaliciouS
brp episode?kykny seru neh
BalasHapuswah... jelas bgt nih resensinya.
BalasHapuskbtln lg cari crita ttg Tumbling dan kayaknya mank bagus.
thanks ya udh ngeshare critanya ^^
@iis nee-chan : kalo gak salah sekitar 8 episode
BalasHapus@yani : you're welcome..saya juga senang bisa bantu..^^
setuju nih dorama yg keren skali....apalagi andil shohei miura besar skali d dorama ini^^
BalasHapus@akira kazuito : yaap... I'm inline with you :)
BalasHapusaku suka banget sama ini dorama apalagi ada kento kaku ^^ saya tiap kali menangis dengar pernyataannya mizusawa tetang perasaannya pada kiyama >< dan dorama ini sangking kerennya mreka nda pake stuntman
BalasHapusohayou wzuzuwuai-san :)
Hapusiya, saya juga sukaa. lhoh? beneran nggak pake stuntman? waah saya malah baru tahu XD
Arigatou naa, udah berkunjung kesini :)
Dorama ini adalah rekomendasi dr temen, katanya nggak bakalan nyesel deh nonton. Awalnya aku ragu liat judul sm covernya, lagian waktu itu aku belum ngeh sm pemainnya. Eh, pas nonton episode 1 jadinya ngakak sambil nangis karna terharu. Pesan moralnya dapet bgt, akhirnya kesimpulanku adalah don't judge a drama by its title or its cover.
BalasHapusHehehee... seterusnya aku tertarik nyari dramanya Kaku Kento
Thanks for sharing!
ohayou hanna-san :)
Hapusiya, saya setuju banget. dorama ini lucu tapi sekaligus mengharukan. Perjuangan mereka tuh bener-bener terlihat banget di dorama ini :")
makasih kunjungannya :)