30/05/10

Laugh Away- Yui


LYRICS AND TRANSLATE

Miagetara, Hikoukigumo ashitae to kieta
Ketika aku menengadah, jejak pesawat terbang dari atas dan menghilang kedalam esok

Boku wa soredemo zutto jitensha o kogitsuzuketa
Tapi (meskipun begitu), aku terus mengayuh sepedaku

Noborisaka, kake agaru ano sora no mukou.
Itsuka oikoseru you na sonna kigashite iru kara
Karena aku merasa suatu hari nanti aku dapat menyusul.
Langit yang dapat kulihat selama aku mendaki bukit. *saya artikan per paragraf yang ini, soalnya nanti susah nyambung kalau perbaris..heehee* :Dv

Haguresou na GET AWAY.. GET AWAY
Merentangkan tanganku, GET AWAY.. GET AWAY

Jounetsu o GET AWAY.. GET AWAY
Untuk tetap bertahan, GET AWAY.. GET AWAY

Nogasanai you ni te o nobashite
Ambisi yang mengancam untuk keluar

Chippoke no koto ni nayanjatte
Aku ragu tentang sesuatu yang kecil(remeh)

Tonikaku kimi ni aitakunatta, yeah
Tapi aku masih ingin melihatmua, yeah

Umaretate no haru no nioi ni. Sakihokoru sakura no hanabira
Bunga sakura yang bermekaran. Dalam takdir yang baru di musim semi

Itsudatte makenai you ni, ne?
Jangan pernah menyerah, ok?

Sou waratte, sotto waratte.. LAUGH AWAY
Ya.. tertawa, tertawa lembut.. LAUGH AWAY

Sou waratte, itsumo waratte
Ya..tertawa, selalu tertawa

Oka no ue, iki o kirashi machi o mioroshita
Dari atas bukit, aku melihat kota dibawah

Tabun kimi no uchi no yame kurai wa mieru hazu
Mungkin aku bisa melihat atap rumahmu

Mado no sotto umi ga sugu da yo nante hanashiteta
Kau berkata bahwa pantai berada tepat diluar jendelamu

Dakara ano basho watari ? Onaji ima kanjiteiru
Jadi disekitar sana, kan? Aku merasa saat-saat yang sama ini

Afuresou na GET AWAY.. GET AWAY..
Merentangkan tanganku.. GET AWAY.. GET AWAY

Jounetsu o GET AWAY.. GET AWAY
Untuk tetap bertahan, GET AWAY.. GET AWAY

Kobosanai you ni te o nobashite
Ambisi yang mengancam untuk meluap

Chippoke no koto ni nayanjatte
Aku ragu tentang sesuatu yang kecil(remeh)

Tonikaku kimi ni aitakunatta, yeah
Tapi aku masih ingin melihatmua, yeah

Me no mae ni hirogaru keshiki o
Aku merasa bahwa aku pasti tidak akan melupakan

Wasurete wa ikenai kigashita
Pemandangan yang membentang di depanku

Itsu datte makenai you ni
Jadi.. aku tak akan pernah menyerah

NEVER MIND.. NEVER MIND.. ochikondara
NEVER MIND.. NEVER MIND.. jika aku sedih (murung)

YEAH.. YEAH.. koko ni kite kaze ni fukaretai
YEAH.. YEAH.. aku ingin pergi kesini dan merasakan angin yang menerpa tubuhku

Chiisa na egao ga mitai kara
Aku ingin melihat senyuman kecilmu

Boku datte tsuyoku nareru no sa, yeah
Jadi aku bisa kuat (lagi), yeah

Umaretate no haru no nioi ni. Sakihokoru sakura no hanabira
Bunga sakura yang bermekaran. Dalam takdir yang baru di musim semi

Itsudatte makenai you ni, ne?
Jangan pernah menyerah, ok?

Sou waratte, itsumo waratte....
Ya... tertawa, selalu tertawa...

P.S. : saya minta maaf jika ada kesalahan dalam mengartikan, mohon dimaklumi karena saya juga masih dalam tahap belajar bahasa jepang...heheehe.. (menerima kritik dan saran yang membangun) :Dv
Read More

Jerry Yan - Yi Ban

Ost. Hot Shot---Jerry Yan

Yi Zhi Deng Yi Ge Ren Deng Le Hen Jiu
Telah menunggu seseorang untuk waktu yang lama

Zhe Yi Chang Du Jiao Xi Shi Hen Ji Mo
Dengan kepura-puraan yang begitu sepi

Chun Xia Qiu Dong Wo De Chuang Kou
Musim Semi, panas, gugur dan dingin diluar jendelaku

Zhi You Feng Jing Guo
Hanya angin yang lewat

Ai Hen Shen You Duo Shen
Seberapa dalam cinta yang sudah mendalam *bingung ya??? Nggak kan?? Hehe*

Wo Ye Bu Dong
Aku juga tidak tahu

Ni Zou Hou Wo De Xin Bian De Cui Ro
Setelah kau pergi, hatiku menjadi lemah

Ting Yi Shou Ge Ye Jue De Tong
Aku merasakan kepadihan setelah mendengarkan sebuah lagu

Dan Wo Shei Ye Mei You Shuo
Tapi aku tidak membicarakannya dengan orang lain

You Bian De Zuo Wei You Bian De Shen Tou
Tempat duduk di sampingku, bantal di sampingku

Dou Yi Jing Kong Le Na Me Jiu
Telah menjadi kosong untuk waktu yang lama

Wei Ni Shou Hou
Menunggu hanya untukmu

Na Shi Yin Wei Wo Yi Jing Kan Tou
Itu karena aku akhirnya telah mengerti

Mei You Ni De Ai
Tanpa cintamu

Zhe Ge Wo Zhi Shi Bi Yan
Aku sendiri hanya setengahnya

Bu Ku Le Bu Xiao Le
Tidak menagis, tidak tertawa

Wei Shei Nu Li Wo Ye Bu Ming Bai
Aku tidak tahu untuk siapa aku bekerja keras

Mei You Ren Neng Qu Dai
Tidak ada seorangpun yang bisa mengambil tempatmu (di hatiku)

Yi Ge Yuan De Ling Yi Ban
Sisi yang lain dari sebuah lingkaran

Wo Gu Zhi De Deng Dai
Aku dengan keras kepala akan menunggu

Deng Feng Zai Ba Ni Dai Hui Lai
Menunggu angin untuk membawamu kembali

N.B : maaf jika ada kesalahan.. saya masih pemula dalam bahasa mandarin.. :Dv
mohon maklum
Read More

SHOKOJO SEIRA (A LITTLE PRINCESS) (part 4)

-->
(A.N : terjadi kesalahan tulis/jalan cerita pada Shokojo Seira part 3, mohon untuk dibaca ulang... Gomenasai... Gomenasai minna..)

Keesokan harinya, Maria pergi ke dapur. Dia memanggil suami-istri Onuma.
"Onuma-san... ada yang perlu aku bicarakan padamu??" kata Maria
"Tentang apa ??"
" Ini soal Seira" jawab Maria.
Kaito yang merasakan gelagat buruk Maria, ingin segera pergi dari dapur. Tapi sebelum dia sampai pintu, Maria memanggilnya. "Kau kaito kan ? aku juga ingin berbicara denganmu" kata Maria.

Seperti malam-malam biasanya, Masami akan pergi ke kamar Seira. Tetapi ketika Masami baru sampai di tangga menuju loteng, Maria sudah menunggunya disana.
" Masami.. kau mau kemana malam-malam disini" kata Maria,
Masami ketakutan dan tidak bisa menjawabnya
"Kau ingin bertemu Seira kan??" kata Maria
Masami hanya mengangguk sambil ketakutan.
"Mulai sekarang kau tidak usah mengunjungi dan berbicara padanya lagi" ancam Maria
Masami seperti akan memprotes, tapi Maria keburu berbicara lagi.
"Jika kau tidak mematuhi apa kata-kataku... dan masih berbicara dengan Seira... aku akan mengeluarkan Seira dari sini"
Masami memandang Maria dengan perasaan kaget, takut dan cemas. (bisa bayangin nggak??) :Dv
"Tentunya kau tidak ingin kan?? Jika Seira dikeluarkan dari sini ??.. karena selain tempat ini dia tidak punya tempat lain lagi.." lanjut Maria
Masami hanya mengangguk
"Karena itu.. jika kau ingin Seira tetap disini, kau harus menjauhinya" ancam Maria
Masami kemudian berjalan menuruni tangga dengan rasa sedih.
           
Keesokan harinya ketika Seira pergi ke dapur untuk melakukan pekerjaannya seperti biasa. Dia kebingungan melihat kelakuan suami istri Onuma, biasanya mereka malas bekerja, tetapi hari ini mereka mengerjakannya dengan antusias. Ketika Seira ingin mencuci piring, dengan cepat Hideko mengambil piring kotor yang ingin dicuci Seira. Ketika Seira ingin meletakkan makanan dalam nampan, Hideko segera mengambil makanan tersebut dan meletakkan sendiri kedalam nampan. Seira merasa aneh dengan keadaan mereka, dia merasa tidak punya pekerjaan apa-apa. Lalu dia berniat menanyakan keadaan aneh tersebut pada Kaito.
"Kaito-kun... apa yang sebenarnya terjadi disini??" tanya Seira
Kaito terlihat kaget mendengar pertanyaan Seira yang ditujukan padanya, dia bingung ingin menjawab apa.
"Ah ya... bumbu dapurnya habis.. Kaito.... segeralah ke pasar" sahut Seiichiro
"Biar aku sa...." belum sempat Seira menyelesaikan kalimatnya, kaito sudah menyelanya
"Oh tentu.. aku akan membelinya" kata Kaito sambil membawa tas belanjaan dan segera berlari keluar untuk membeli bumbu dan untuk menghindari pertanyaan Seira.
            Di ruang makan pun, Hideko melayani para siswi asrama sendirian. Dia tak membiarkan Seira untuk membantunya. Seira merasa semakin bingung, kejadian ini tak luput dari pengamatan Chieko-sensei.
            Setelah selesai sarapan, Chieko dan Emiko keruang kerja mereka. Di sana Chieko menanyakan keanehan itu pada Emiko.
" Emiko, apa kau tahu apa yang sebenarnya terjadi pada hari ini??? "
Emiko hanya menggeleng
" Kemarin ayah Maria meminta kita untuk menjadikan Seira pelayan pribadi Maria, sekarang Seira tidak dibiarkan mengerjakan semua pekerjaan. Padahal biasanya Hideko menyerahkan semua pekerjaannya pada Seira, ada yang aneh.. apa kau tahu sesuatu Emiko??" tanya Chieko
Emiko hanya menggeleng.. "aku tidak tahu apa-apa, Oneesan"

            Tetapi diam-diam memikirkan kata-kata Chieko tadi. Apa keanehan ini disebabkan olehnya?? Apa dia pernah salah berkata-kata??
.............................
............................
............................
Flashback :
Malam 2 hari yang lalu, setelah Emiko marah-marah pada Chieko dan didengar oleh Maria di belakang pintu. Ketika Emiko keluar ruangan, Maria segera menghampirinya dengan membawa sebotol bir.
" Konbanwa... Emiko-sensei"
Emiko tampak terkejut,apalagi melihat Maria membawa-bawa bir "konbanwa, Maria"
"Emiko-sensei... kelihatannya anda sangat lelah hari ini, bagaimana jika anda minum ini agar lebih rileks" rajuk Maria
"Annooo...." Emiko terlihat kebingungan, bagaimana Maria bisa tahu kebiasaan minum birnya?
Seolah mengerti keraguan dihati Emiko, Maria segera berkata "Tenang saja Emiko-sensei, saya tidak akan mengadukannya pada siapapun.Ini rahasia kita berdua"
Emiko mengangguk pada Maria pertanda setuju.
Di kamar Emiko, Maria menuangkan bir terus-menerus pada Emiko agar Emiko cepat mabuk. Ketika Emiko sudah mabuk, dia menggunakan kesempatan tersebut untuk menanyakan masalah Seira. Karena Emiko sudah setengah berada di alam bawah sadar (baca : teler) dia menjawabnya dengan penuh semangat dan kemarahan pada Chieko.
"Chieko memang kejam. Dulu ketika Seira pindah kesini, ayahnya memberikan donasi yang sangat besar pada sekolah ini. Sehingga, Seira ditempatkan di kamar VIP dan  mendapat berbagai pelayanan spesial. Namun sekarang, ketika ayah Seira meninggal dan Seira jatuh miskin, ia dengan sewenang-wenang membuang Seira dan memperlakukannya seperti ini. Sungguh kejam"
"Baiklah.. ini minum lagi Emiko-sensei" kata Maria sambil menuangkan bir ke gelas Emiko. Kemudian Emiko melanjutkan curhatnya *ceile*.
"Sebenarnya sekolah ini hampir bangkrut dan ditutup. Namun kemudian, Seira dan ayahnya datang menyumbangkan biaya yang sangat besar. Sehingga , sekolah ini tak jadi ditutup. Seharusnya, Chieko memperlakukan Seira dengan baik karena walau bagaimanapun juga Seira telah menyelamatkan sekolah ini." Ratap Emiko
Maria tersenyum menyeringai mendengar informasi dari Emiko.
...........
...........
..........
End of Flashback

Seira semakin frustasi melihat semua orang menjauhinya. Pertama, Hideko dan Seichiiro yang tidak membiarkannya melakukan pekerjaan *bukannya malah enak karena bisa nyantai??? Seira malah bingung.. dasar aneh.. XP*. Kedua, Kaito yang sering menghindarinya. Dan terakhir, sahabat baiknya-Masami yang menjauhi dan tidak mau memandang Seira. Dan dalam beberapa hari, Maria makin menggila dalam membullying Seira. Akhirnya, Seira memutuskan untuk menyerah dan mau mengakui apa yang dikatakan Maria padanya mengenai kehidupan.
Hari itu, Seira dengan perasaan sedih pergi menemui Maria di kelasnya *saat itu mereka sedang istirahat*.
"Maria-san.. " panggil Seira di depan pintu kelas.
Semua siswa menengok terkejut, suasana menjadi hening. Maria segera menghampiri Seira dengan wajah penuh senyum kekejaman*waaa*. Seolah dia tahu untuk apa Seira datang kesana.
"Gomenasai... " kata Seira
"jadi.. kau mengakuinya??" tanya Maria.
Seira hanya menganggung.
"kalau begitu.. katakan di depan semuanya, kalau kau mengakuinya.. ayo katakan" bentak Maria
Seira mulai meneteskan air mata. Teman-temannya merasa iba melihat Seira *termasuk 2 kawanan Maria*, tapi mereka tak bisa melakukan apa-apa. Mereka semua kini mulai memperhatikan Seira dan Maria, termasuk Kaori yang sedang membaca di luar kelas di dekat pilar.
"Gomenasai... aa..aaku.. aku mengakuinya, aku membenci kehidupanku yang sekarang... aku.. aku ingin kembali hidup seperti dulu...  aku membenci menjadi seperti ini.. aku membenci takdirku.. aku..aku.." Seira tidak bisa melanjutkan kata-katanya, dia berkata sambil menangis *saya juga ikut nangis lho.. :Dv*.
Maria malah tersenyum penuh kemenangan.
"Berarti kau harus minta maaf padaku " kata Maria.. "Bersujudlah di hadapanku sambil minta maaf". Semua siswa terkejut mendengar perkataan Maria barusan termasuk Kaori, Masami hampir menangis melihat Seira diperlakukan seperti itu.
Tapi, Seira menurut dan segera bersujud di hadapan Maria sambil mengangis sesenggukan. *saya juga makin deras tangisannya.. :Dv*
" Gomenasai.. Gomenasa.. Gomenasai.." Seira tak henti-hentinya meminta maaf, tangisannya semakin kencang.
"Gomenasai... Gomenasai.." sementara Maria tersenyum semaki lebar *dasar gila*.

PLOOKKK.... Maria melempari Seira dengan tomat, kejadian itu mengejutkan semua orang. Masami memalingkan wajahnya ke jendela agar tidak menangis dan karena dia tidak tega melihat Seira. Teman-temannya memandang Maria dengan penuh kengerian. Maria malah tertawa-tawa seperti orang gila.
"Hahahaha.... hahaha.." Maria terus menerus tertawa bak orang gila *mungkin sebenarnya dia memang gila.. :P*. Sementara Seira masih teru menerus minta maaf. Ketika Maria berhenti tertawa, semua orang memandangi Maria dengan perasaan ngeri + heran.
"Kenapa???" tanya Maria. Dan.. (saya mulai bosan menulis hal satu ini) Seira tetap meminta maaf sambil nangis.
"Kalian mau mencobanya??" tanya Maria.
Semua orang bergidik, mereka sebenarnya ta mau ikut melempari Seira dengan tomat. Maria menarik lengan salah satu teman di dekatnya.
" Ini, cobalah..." kata Maria sambil menyodorkan tomat. Siswa itu ragu-ragu menerimanya, tapi Maria tetap memaksa sambil setengah mengancam *khas Maria*. "Ayolah... lempari dia dengan ini".
Terpaksa, siswa itu mau menerima dan melempari Maria dengan tomat. PLOOKKK.. tomat itu mendarat tepat di baju Seira. Seira hanya bisa menangis sambil terus.. (OMG..) menangis dan meminta maaf. Siswa itu merasa sangat bersalah dan segera berlari ke belakang dekat papan tulis.
Maria memberikan tomat lain pada teman-temannya satu persatu. Sebenarnya, para teman-temannya ingin menolak. Tapi, mereka tidak berani melawan Maria dan hanya bisa mematuhi apa kata-kata Maria.
PLOOK..PLOOK..PLOKKK..PLOOOKK..
Satu persatu teman Maria melempari Seira dengan tomat dengan perasaan penuh salah dan kesedihan di hati mereka, termasuk kedua antek Maria yang juga merasa kasihan pada Seira.
            Semua telah melempari tubuh Seira dengan tomat, kecuali Kaori dan Masami. Tubuh Seira kini penuh dengan noda tomat. Karena Kaori yang selalu bersikap menentang, Maria tidak menyuruhnya melempari Seira, toh kalaupun Maria memaksan Kaori, dia pasti tetap tidak mau dan malah akan mengata-ngatai Maria. Jadi siswa yang tersisa, yang belum melempari Seira dengan tomat tinggal Masami. Masami segera menjauh mendekati jendela dan memalingkan badannya. Namun, Maria segera memanggilnya.
"Masami.." kata Maria
Masami menoleh pada Maria dengan rasa takut.
"Kau sendiri yang belum melempari Seira" kata Maria.
Masami hanya menunduk ketakutan.
"ayo... lakukan.. MASAMI" bentak Maria pada Masami. Masami yang ketakukan segera pergi ke tempat Maria berdiri. Maria memberinya tomat dan menyuruhnya melemparkan pada Seira. Namun, Masami masih berdiri mematung sambil membawa tomatnya.
"Lakukan Masami..!!!!" bentak Maria lebih keras, membuat Masami semakin gemetaran.
Masami segera menutup mata, dia berdiri di depan Seira.
"Gomenasai Seira.. gomenasai.." kata Masami hampir menangis.
            Saat itu, Kaori lewat di depan kelas dan melihat Seira berlumuran tomat. Tepat ketika Masami melemparkan tomat ke Seira. Kaito sudah ada di depan Seira, melindungi Seira dengan memeluknya. Masami sedikit lega, karena lemparannya tidak mengenai Seira. Maria terkejut melihat kejadian itu. Kemudian, Kaito melepaskan mantelnya dan memakaikannya pada Seira. Kaito memapah Seira untuk berdiri, dan membawanya pergi dari tempat itu.
====To Be Continue====

P.S. : recap ini saya buat atas dasar ingatan saya sendiri.. jadi saya mohon maaf jika ada kata-kata yang saya tambahi.. saya kurangi.... pokoknya yang penting anda ngerti intinya.. :Dv
Read More

SHOKOJO SEIRA (A LITTLE PRINCESS) (part 3)


Maria yang berada dibalik pintu terkejut mendengar perkataan Emiko-sensei. Tak berapa lama kemudian, Emiko-sensei keluar ruangan dan Maria segera bersembunyi di balik tembok sebelah ruangan tersebut sambil.. tersenyum sinis. Setelah itu dia pergi ke bawah tangga kamar murid untuk menelpon ayahnya. Ayah Maria adalah seorang kolektor pedang samurai dan baju-baju zirah (yah..kehidupannya kayak yakuza gitu deh..), dia sangat senang sewaktu Maria menelpon.
"Otou-san (ayah)... kau cinta padaku kan?" kata Maria
"Tentu saja" jawab ayah Maria dengan antusias
"Jika kau menyayangi ku.. boleh kan aku minta suatu hal padamu?"
"Tentu tentu... apa itu?"
Kemudian Maria segera mengatakan apa keinginannya pada ayahnya.


*P.S. : (UNTUK PARAGRAF DI BAWAH) disini saya agak lupa.. Seira dijadikan pelayan pribadi itu.. dia diberitahu Chieko atau Maria sendiri...jadi gomen kalau nanti yang dibawah ini saya salah tulis.. :D*
Saat Seira masih diruang makan, Maria segera mengumumkan berita barunya.
"Seira... sekarang kau adalah pelayan pribadiku" kata Maria.
Semua siswi terkejut, Masami terlihat cemas dan takut, sedangkan Kaori hanya melihat Maria dan terlihat memikirkan sesuatu.
Setelah sukses membuat para temannya terkejut, akhirnya Maria melanjutkan kata-katanya. "Hari ini.. Aku akan dipindahkan ke kamar khusus, Chieko-sensei sudah mengizinkanku untuk tinggal disana dan untuk menjadikanmu pelayan pribadiku. Seira.. sekarang pindahkan barang-barangku ke kamar khusus" kata Maria
"Hai" kata Seira yang masih dalam keadaan shock.
Tak berapa lama Chieko-sensei dan Emiko-sensei datang ke meja makan. Siswi Millenius segera berdiri dan menundukkan kepalanya.
"Oyahou gozaimasu... Chieko-sensei " Kata para siswi
"Ohayou gozaimasu..." kata chieko-sensei
"Ohayou gozaimasu.. Emiko-sensei"
"Ohayou gozaimasu"

            Setelah selesai sarapan dan berganti baju, Maria pergi ke kamar khususnya dan menyuruh Seira untuk datang kesana. Maria menyuruhnya menyisir rambut Maria. Di depan cermin, Maria bertanya pada Seira.
"Bagaimana perasaanmu Seira??" tanya Maria
"Perasaan???"
"Ya... perasaanmu, karena saat ini aku menempati kamar khususmu yang dulu dan menjadikanmu pelayanku" kata Maria
"Saya.. merasa baik-baik saja Maria-san... " kata Seira dengan polosnya
"Kau baik-baik saja...??? setelah kehidupanmu seperti ini??? Setelah aku menginjak-injakmu??? Kau merasa baik-baik saja??? Sekarang kau bukan lagi seorang putri" bentak Maria, dia merasa marah atas jawaban Seira. (orang yang anehh..) =.=a
"Tapi.. semua perempuan adalah putri..  meskipun kehidupanku berubah.. aku masih menganggap diriku seorang putri.. ya.. semua perempuan di dunia ini adalah putri" kata Seira sambil tersenyum.
"Kau masih saja mengatakan hal itu dengan mudahnya???" Maria semakin keras membentaknya, dia semakin kesal pada Seira.
"PRAANGGG..."
Maria melemparkan semua kosmetiknya ke lantai dia sangat sangat sangat marah pada Seira. Kemudian Seira memunguti kosmetik tersebut di lantai.
"Katakan... kau bukan lagi seorang putri.. kehidupanmu sudah berubah.. akuilah.. jika kau membenci kehidupanmu yang sekarang.. kau benci bukan??? Pada kehidupanmu yang sekarang" kata Maria (sekarang sambil berteriak-teriak)
Karena pada dasarnya Seira itu kelewat jujur dan polos.. dia nggak bisa liat sikon.. :D
Dia malah mengatakan hal yang membuat Maria semakin membencinya.
"Tidak.. aku tidak mengakui hal itu Maria-san, aku tidak membenci kehidupanku yang sekarang, meskipun kehidupanku berubah aku tidak akan membencinya lagi.. " kata Seira (personal opinion : bego lu Seira... nggak mau slamet):P
"Kau.. !!!!!..... aku akan membuatmu mengakuinya..!!!!!" kata Maria sambil keluar dari kamarnya.

==== To Be Continue===

P.S. : recap ini saya buat atas dasar ingatan saya sendiri.. jadi saya mohon maaf jika ada kata-kata yang saya tambahi.. saya kurangi.... pokoknya yang penting anda ngerti intinya.. :D
Read More

15/05/10

G-O-M-E-N-A-S-A-I

Karena saya pergi merantau *lebay*.. Ke Bali dari hari minggu sampai kamis kemarin.. Kompi saya ngambek waktu saya tinggal..pulangnya nggak diberi oleh2 pula.. Jadi dia nggak mau idup.. T.T
padahal udah saya elus2, saya sujud2 d'dpn kompi..sampai saya cium2 tuh kompi.. Tapi tetep aja nggak mau idup.. T.T

Jadi.. Dengan rasa menyesal yg sangat dalam *Lebay*.. Kayaknya buat minggu2 ni saya nggak bisa posting di blog tentang sinopsis atau yang lainnya.. T.T

Gomenasai minna.. T.T
Read More

07/05/10

DETECTIVE CONAN LIVE ACTION 1 – A CHALLENGE LETTER to SHINICHI KUDOU


SINOPSIS (PART 1)
Monolog :
"Ini adalah cerita yang terjadi sebelum aku, Kudo Shinichi menjadi Edogawa Conan." 



Shinichi seperti biasa pergi ke sekolahnya. Ketika sampai di depan sekolah dia sudah dihadang oleh para wartawan dan fans-fansnya.
"Kau Shinichi Kudo kan?? Tentang pembunuhan seorang mangaka terkenal baru-baru ini kau hebat sekali bisa mengetahui trik pembunuhnya.. inspektur Megure telah berkata tentang hal itu" kata salah seorang wartawan.

"Itu tidak penting untuk diributkan.. bagaimanapun juga aku adalah seorang detektif..dan jika itu adalah Holmes yang aku kagumi, dia akan sanggup memecahkan kasus itu dengan separuh usaha dan waktu" kata Shinichi sambil bergegas masuk ke halaman sekolahnya sementara para wartaawan masih bersikeras ingin menanyakannya banyak hal.



Ketika dia baru sampai di gerbang sekolah.. para wartawan yang tadinya bergerumbul digantikan dengan para fans-fansnya yang 99% adalah perempuan.
" Dia sangat hot...." kata salah seorang fans perempuannya, setelah berkata seperti itu dia pingsan.. (fans stadium akut nih) :Dv.Tanpa disadari... ada seorang yang berbaju serba hitam (tapi bukan jubah hitam kok..tnang aja.. :D) melihat foto Shinichi sambil memperhatikan Shinichi berjalan ke gedung sekolah.

.



Di dalam loker ganti sepatu (saya lupa namanya apa.. semacam genkan lah) Shinichi sedang memperhatikan Ran yang sibuk meletakkan sepatu di lokernya.
"Celana dalammu kelihatan, Ran " kata Shinichi.. (ihh.. Shinichi echii.. XD)
"Shinichi..!!!" Ran berteriak kaget sambil menutupi roknya.
"Warnanya pink cerah.." kata Shinichi berlagak serius. Ran sangat kaget dan cemas.. O'ooo
"Aku hanya bercanda.. aku tidak melihatnya kok" Lanjut Shinichi
"Lalu.. bagaimana kau bisa mengetahuinya???" tanya Ran.

 
"Itu kesimpulan yang mudah, pertama.. kemarin adalah ulang tahunmu yang ke 17. Kedua, paman membuka hadiah yang kau dapat dari ibumu, yang kamu tinggalkan di belakang"
"Ayahku??"
"Aku mendengar teriakannya ketika di rumah pemilik restaurant yang berada di lantai 1 rumahmu tentang hal itu"



Shinichi menirukan gaya bicara Kogoro Mouri " Ran terlalu dini mempunyai sesuatu yang terlalu dewasa baginya.. apa yang sebenarnya dia (Eri Kisaki) pikirkan???"
Lalu Shinichi melanjutkan perkataannya dan kini dengan suara aslinya.. :D
"Kau.. yang mencintai ibumu.. pasti mengambil celana dalam itu dengan segera.."
"Apa yang ayah pikirkan tentang menceritakan sesuatu ke orang lain yang sekiranya bukan urusannya" gumam Ran yang sedang kesal.
"BREEGHHH" Ran meninju pilar sekolah sampai retak (wuih..serem). Shinichi kaget melihat kekuatan Ran yang begitu besar.



"Ehmm..umm.... well... jangan begitu marah, Aku tidak berpikir ayahmu macam-macam tentang hal itu" kata Shinichi sambil membuka Lokernya.
"SRAKKK" suara kertas-kertas surat berjatuhan dari loker Shinichi, dan yang terakhir ada sebuah bola (saya nggak yakin.. pokoknya bentuknya bulat sebesar bola basket.. :Dv) yang menjatuhi tepat di kepala Shinichi.



"Aku tahu.. kau masih menarik seperti sebelumnya " kata Ran setengah mengejek.
"Bantu aku Ran..."
"Mengapa tidak kau beresi sendiri barang-barangmu yang berantakan ini?"
"Kau berhati dingin.. kita kan teman sejak kecil?? " rayu Shinichi.
"Kaulah yang berhati dingin" kata Ran (betul..betul..betull) :P
"Kau sekarang tidak pernah memberiku hadiah ulang tahun, ketika kau masih kecil, kau tidak pernah lupa memberiku hadiah. Barang-barang seperti "Sherlock Holmes" atau "Autobiografi Sherlock Holmes" lanjut Ran.. sementara Shinichi hanya mendengarkan kata-katanya sambil membereskan surat-surat yang berjatuhan dengan perasaan bersalah.
"Aku hanya tidak tahu..okey? tentang barang apa yang diinginkan oleh seorang gadis SMA" kata Shinichi
"Aku ingin pergi ke Tropical Land" kata Ran antusias
"Tropical Land?"
"Ingat, kita pernah membicarakan hal ini. Jika aku memenangkan turnamen karate kau akan memberikanku sesuatu yang aku inginkan.. aku ingin ke tropical land"
"Tidak mau.. kau bukan anak kecil lagi" kata Shinichi.
Ran cemberut karena dia dianggap masih kecil.

Read More

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...