Resentator : A. Dyah Handayani
Judul : One of Those Hideous Books Where the Mother Dies (Salah Satu Buku Mengerikan yang Tokoh Ibunya Mati)
Penulis : Sonya Sones
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : 2007
Tebal : 280 hlm
Ukuran : 13,5x20 Cm
Tebal : 280 hlm
Ukuran : 13,5x20 Cm
Buku yang sangat menarik, dan kreatif. Mempunyai cerita dan alur yang yang tidak membosankan dan tidak terduga. Sonya Sones mampu menghadirkan buku ini dengan gayanya sendiri, yang sangat berbeda dengan pengarang-pengarang lain *menurut saya* . Bukan hanya dari judulnya, seluruh isinya juga sangat menarik.
Sinopsis :
Ruby Milliken, seorang gadis remaja yang baru menginjak usia 15 tahun, harus rela ditinggalkan ibunya, selamanya (baca : meninggal). Ruby sangat menyayangi ibunya, dan dia sangat depresi ketika kematian ibunya. Yang lebih membuatnya depresi ialah... tak lama setelah kematian ibunya, ia harus ikut pergi dengan ayahnya. Ayah yang telah tega menceraikan ibunya, bahkan sebelum Ruby dilahirkan. Ayah yang selama ini dibenci Ruby. Sebenarnya Ruby tidak mau ikut ayahnya dan berniat untuk tinggal bersama Aunt Duffy, tapi karena Aunt Duffy sudah punya tunangan, mau tak mau Ruby harus pergi ke rumah ayahnya yang tinggal di Los Angeles, California yang bermil-mil jauhnya dari tempat tinggal Ruby dan ibunya,di Boston. Yang lebih menyedihkan, dia harus meninggalkan Aunt Duffy. Meninggalkan sahabat terbaiknya di seluruh dunia, Lizzie. Dan juga kekasih sekaligus cinta pertama Ruby, Ray.
Begitu sampai di L.A. Ruby disambut oleh ayahnya yang seorang aktor ternama,Whip Logan –Nama yang konyol menurut Ruby-. Baru turun dari pesawat dan bicara dikit ma ayahnya (ayahnya sih yang bicara) ribuan kamera dan wartawan menyerbu mereke bardua (namanya juga artis). Ketika sampai dirumahnya, Ruby terkesima melihat rumah ayahnya, yang seperti istana di negeri dongeng. Kamarnya begitu Waahhh, kamar itu sama persis seperti kamar yang diimpi-impikan Ruby. Namun bukannya senang, Ruby malah makin benci sama ayahnya, karena banyak pikiran, cara pandang, dan bakat Ruby sangat mirip dengan ayahnya. Di L.A. dia mendapat teman-teman baru.. yang kebanyakan dari mereka seperti anak-anak di majalah fashion. Ada Collete yang selalu gonta-ganti lensa kontaknya setiap hari, Wyatt yang selalu menyeringai seperti Brad pitt –Namun dia juga tampan-, dan masih banyak sekali yang berbeda antara kehidupan Ruby sekarang dan sebelumnya. Walaupun Ruby sudah tinggal di L.A. namun hati Ruby masih tertinggal di Boston. Dia selalu memikirkan ibu, Lizzie, dan Ray. Kemudian Ruby mengutus (jiah...kayak gak ada bahasa laen aja) Lizzie untuk mengawasi dan menjaga Ray agar tidak kecantol dengan Amber –cewek yang dari dulu ngejar-ngejar Ray-. Namun betapa sakit hati Ruby, karena lama kelamaan Lizzie dan Ray jatuh cinta sendiri. Ketika diliputi kegundahan, Ruby selalu curhat pada Max yang sebagai asisten/pelatih pribadi/penolong serbabisa Whip. Dan ternyata Max adalah seorang Gay... dan.. sungguh mengejutkan, bahwa pasangan gay Max adalah Whip –ayah Ruby sendiri-. Setelah mengetahui kenyataan dibalik ayahnya pergi tersebut, ia mulai membuka hatinya pada ayahnya dan Max. Dan dia menyadari suatu hal, bahwa semua tindakan itu pasti ada alasan yang kuat.
Dalam penulisan novel ini, Sonya Sones tidak menggunakan bahasa-bahasa yang rumit untuk dipahami. Bahkan banyak sekali lelucon-lelucon di setiap chapternya, oleh sebab itu saya katakan bahwa buku "mengerikan" ini tidak mengerikan sama sekali.
Yang menarik dari novel ini ialah, Sonya menulis dengan gaya penulisan lain daripada yang lain. Yaitu kalimat-kalimat yang dituliskan bukan berupa paragraf namun berupa bait-bait, sehingga mirip dengan puisi. Namun kata-katanya masih enak dibaca kok. Bukan seperti puisi yang susah ditafsir... :Dv. Dan lagi, sonya mampu menciptakan "lingkungan" yang unik bagi Ruby, seperti : Ruby ternyata bertetangga dengan Cameron Diaz, kemudian bertemu dengan Eminem, bertemu dengan Julia Robert, Ashton Kutcher..dan lain-lain.
Novel ini cocok dibaca oleh kalangan remaja-remaja seperti kita ini. Karena kisah ini sangat remaja dehh.. ^.^
Keunggulan Buku :
4 Penyajiannya beda dari buku-buku yang lain, bukan berupa paragraf namun berupa syair-syair, sehingga membuat kita tertarik dan penasaran
4 Cerita-nya cocok untuk para remaja
4 Bahasa tidak bertele-tele
4 Banyak lelucon-lelucon yang dituliskan disini, sehingga sering membuat kita tertawa dan sangat menghibur
Kekurangan Buku :
4 Bagian Ending agak menggantung, sehingga membuat kecewa (terutama saya) T.T
4 Ada bagian yang masih kurang jelas dengan maksud mimpi-mimpi Ruby yang ditulis oleh Sonya Sones, seharusnya tidak perlu ditulis saja.. *menurut saya*
Untuk kesalahan cetak, saya rasa tidak ada. Begitu juga penerjemahnya yang mempu mempertahankan lelucon-lecucon orang Amerika ke dalam bahasa Indonesia..
Kesimpulan :
Dengan adanya buku ini, kita belajar untuk lebih berlapang dada, optimis, dan membuka diri.
great !
BalasHapus:)
suka buku ini menarik
@erin :iya.. menarik banget buat dibaca.. :3
BalasHapus