Tapi pengalaman yang menegangkan di hidup saya itu.. ketika saya menginjak sekolah di TK.. Saya benar-benar masih mengingat hal itu. Begini, TK saya letaknya di desa sebelah selatan, sementara kami tinggal dibagian timur, Guru TK kami rumahnya di bagian barat (ngerti yang saya maksud?) :P. Biasanya setiap pagi kami berkumpul dirumah guru kami, baru berangkat bersama-sama ke sekolah. Nah, pada suatu hari.. anak laki-laki sudah bosan setiap hari menunggu bu guru, lalu mereka memutuskan untuk berangkat sendiri lewat jalan pintas yang lebih cepat agar sampai di TK, yaitu lewat kuburan. Kemudian saya dan Ita memutuskan untuk pergi bersama mereka karena hanya saya dan Italah cewek yang gak normal..hehe.. (mainnya sama anak laki-laki) :P. Berangkatlah kami (Saya, Ita, Budi, Riyadh, Manto, Tri, Mega, Indra, dan masih ada 2 anak laki-laki lain yang ikut *saya lupa, pokoknya yang ikut ada 10 anak dan yang perempuan cuma saya sama Ita..:Dv*). Kami bersepuluh menuju kuburan. Sebelum memasuki kuburan, kami harus melewati sawah, disamping sawah ditanami pohon bambu yang culup lebat, sehingga pagi haripun terlihat gelap.. *seremmm.. tapi saya gak bohong lhoh*. Setelah sampai di kuburan, para anak laki-laki yang semula sok tahu itu terdiam sejenak, kemudian karena saya agak takut *maklum saya penakut*, saya bertanya kepada mereka. "Eh cah, kene liwat ndi iki?*". Dan kemudian para anak lelaki sotoy itu hanya menjawab dengan santainya.. "Mboh ya, ayo golek dalan sik**".............
=.=
.
.
GUBRAAAKKKSSS....
.
Sialannnn, mereka bilang mau lewat kuburan biar cepet, tapi malah nggak tahu jalannya.. salah nih saya mempercayai mereka. Karena sudah terlanjur sampai ditengah-tengah kuburan *tempatnya(kuburan) cukup besar, apalagi waktu itu kami masih kecil, hingga terlihat semakin besar* saya nggak berani untuk kembali lagi ke jalan tadi, pokoknya saya pasrah saja sama yang diatas.. kalo dimatiin disitu juga tinggal dikuburin.. :P. Tapi saya sangat takut, sampai hampir menangis, saya hanya bisa bergandengan dengan Ita, pasrah. Sementara anak laki-laki masih bingung mencari jalan. Kemudian si Mega bilang, "Eh.. kata kakakku, kalau dikuburan biar nggak diganggu hantu.. tanganya harus diginiin".. (Mega mempraktekan dengan cara seperti bersedekap, tapi tangan yang satunya mengarah keatas). Tanpa pikir panjang, kami bersepuluh langsung mempraktekan pose tangannya Mega (meskipun yang paling takut itu saya dan Ita, tapi anak laki-laki sebenarnya juga takut.. terbukti bahwa mereka juga ikut-ikutan pose kami.. :D). Kemudian, dengan tangan yang masih kami bentuk seperti apa yang dipraktekan Mega, kami berkeliling kuburan mencari jalan *konyol banget deh pokoknya*. Setelah berapa lama kemudian akhirnya kami menemukan jalan. Fiuhh..syukurlah.. ^.^
Tapi ketika sudah sampai diluar kuburan.. kami bingung.. ini dimana??? "cah.. iki ke teko ndi***???" tanya saya, anak yang lain pun ikut bingung. Kemudian si Tri segera tenya ke penduduk sekitar..*padahal itu masih di desa Bangsri.. :D..konyol deehh*. "Buk, TK ne wonten sisih pundi?****"..(waktu itu bahasa kami belum lancar..jadi campur aduk) (^.^)v. Lalu si ibu-ibu itu memberitahu arah jalan menuju TK. Bahagianya kami ketika kami sampai di jalan raya menuju sekolah kami...
Dan akhirnya... kami sampai di TK dengan selamat, tapi ketika sampai disana.. teman-teman lain yang tadinya setia menunggu bu guru di depan rumahnya, sudah sampai sana dan bermain-main.....
=.= a
Akhirnya kami memutuskan untuk tidak lewat jalan pintas itu lagi...dan dengan setia menunggu bu guru di depan rumahnya..sampai kami lulus TK... hahhaha.. XDDD
Keterangan :
Eh cah, kene liwat ndi iki?* = Eh..teman2.. kita lewat mana?
Mboh ya, ayo golek dalan sik** = Nggak tahu ya.., ayo cari jalan dulu
cah.. iki ke teka ndi***??? = Teman.. ini sampai dimana ya?
Buk, TK ne wonten sisih pundi?**** = Bu, Tknya ada disebelah mana?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih komentarnya.. :)
yang anonim tolong ditulis namanya di bagian bawah ya, supaya akrab manggilnya dan mudah bales komentarnya :)